ANCAMAN SIBER

Korea Selatan Darurat Serangan Siber demi Nuklir

CNN Indonesia
Sabtu, 27 Des 2014 10:41 WIB
Perusahaan operator nuklir Korea Selatan dan Kementerian Energi menyiapkan tim darurat serangan siber yang siaga sampai akhir tahun ini.
Pembangkit listrik tenaga nuklir di Korea Selatan disebut-sebut menjadi korban aksi nakal para peretas. (Getty Images/Jeff Fusco)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan operator nuklir Korea Selatan dan Kementerian Energi setempat menyiapkan tim darurat serangan siber yang akan siaga sampai akhir tahun ini setelah sistem komputer operator nuklir diserang oleh peretas.

Korea Hydro and Nuclear Power (KNHP), selaku operator pembangkit listrik tenaga nuklir, mengatakan pada Senin (22/12) bahwa sejumlah data telah dicuri. Namun, data itu tidak bersifat krusial dan tidak berisiko pada keselamatan warga.

"Meskipun ada perayaan Natal dan pihak yang bertanggung jawab telah mengetahui, kita tetap melakukan upaya maksimal terhadap ancaman siber dengan menjalankan sistem keamanan darurat hingga akhir tahun ini," tulis pernyataan yang dirilis Kementerian Energi, seperti dikutip dari Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korea Selatan dan pemerintah Tiongkok kini tengah menjalin kerjasama untuk melakukan penyelidikan terhadap serangan siber tersebut.

Dalam serangan ini peretas menuntut penutupan pada tiga reaktor nuklir yang dimiliki Korea Selatan serta mengeluarkan ancaman jika pemerintah tidak memenuhi permintaan tersebut.

KNHP sendiri mengoperasikan 23 reaktor nuklir di Korea Selatan.

Dalam aksi ini, tim investigasi tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa Korea Utara terlibat dalam serangan siber meskipun belum ada bukti kuat yang dapat memastikan.

Sebelumnya, pemerintah Korea Selatan menyatakan telah meningkatkan sistem keamanan siber pada setiap fasilitas dan infrastruktur nasional. Ini dilakukan atas perintah Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye.

Menurut Park, pembangkit listrik tenaga nuklir adalah instalasi keamanan yang berdampak langsung pada keselamatan orang-orang. Pengamanan siber harus terus dilakukan untuk mencegah terjadinya kebocoran data lebih lanjut dan terhindar dari ancaman siber.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER