KEAMANAN SIBER

Korea Utara Punya 6.000 Tentara Siber

Aditya Panji | CNN Indonesia
Rabu, 07 Jan 2015 07:45 WIB
Korea Utara dilaporkan terus memperkuat pertahanan siber nasional dengan menambah jumlah tentara yang totalnya kini mencapai 6.000 tentara siber.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan bahwa Korea Utara memperkuat keamanan siber nasional dan kini memiliki 6.000 tentara siber. (Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Korea Utara dilaporkan sedang berupaya memperkuat pertahanan siber nasional dengan menambah jumlah tentara yang totalnya kini mencapai 6.000 tentara siber.

Laporan ini diungkap oleh Kementerian Pertahanan Korea Selatan. "Korea Utara saat ini berjalan pada 6.000 (anggota) tenaga kerja untuk perang siber dan melakukan serangan siber untuk kelumpuhan fisik dan psikologis terhadap Korea Selatan, seperti menyebabkan masalah terhadap operasi militer dan infrastruktur nasional," tulis pernyataan Kementerian Pertahanan Korea Selatan.

Menurut laporan Reuters, selama bertahun-tahun Korea Utara telah menuangkan sumber dayanya dalam pasukan siber yang disebut Biro 121. Lembaga ini dijalankan oleh badan intelijen militer, melibatkan ahli komputer paling berbakat di negeri ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Target serangan sibernya diprediksi adalah jaringan telekomunikasi dan perusahaan energi di negara yang dianggap "musuh."

Korea Utara belakangan ini disebut jadi dalang serangan peretasan yang melumpuhkan sistem komputer milik perusahaan film Sony Pictures Entertainment di Los Angeles, Amerika Serikat, dan Korea Hydro and Nuclear Power (KNHP) yang merupakan operator pembangkit listrik tenaga nuklir di Korea Selatan.

Pemerintah Korea Utara membantah keterlibatan dalam aksi serangan siber tersebut.

Federal Bureau of Investigation (FBI), secara resmi menyatakan bahwa Korea Utara merupakan dalang peretasan Sony Pictures karena ditemukan bukti kuat bahwa kode program jahat yang digunakan serupa dengan serangan Korea Utara sebelumnya.

Pada 2013, Korea Selatan juga menyalahkan Korea Utara karena telah melumpuhkan sistem komputer milik perusahaan bank dan lembaga penyiaran. (adt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER