Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan teknologi Samsung mengatakan mereka tidak memiliki rencana untuk mengakuisisi BlackBerry, sekaligus menyangkal laporan Reuters pada Rabu (14/1) yang mengatakan bahwa Samsung menyiapkan US$ 7,5 miliar untuk akuisisi BlackBerry.
Samsung mengatakan bahwa laporan
Reuters tidak berdasar. Sebaliknya, Reuters mengatakan bahwa mereka telah berbicara dengan sumber yang dekat dengan rencana ini dan melihat dokumen penawaran Samsung terhadap BlackBerry.
Pihak BlackBerry juga menyatakan bantahan kepada Reuters, bahwa mereka "Tidak terlibat dalam diskusi dengan Samsung."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika benar terjadi diskusi tawar-menawar, para analis memperediksi Samsung mengincar paten teknologi yang dimiliki BlackBerry.
Perusahaan asal Kanada tersebut dikenal memiliki teknologi paten terdepan untuk urusan keamanan di perangkat dan jaringan mobile. Mereka juga memiliki paten pesan instan BlackBerry Messenger yang sempat populer di masanya.
BlackBerry mengantongin 44.000 paten teknologi senilai US$ 1,43 miliar pada Agustus tahun 2014. Para analis berpikir nilai portofolio paten bisa lebih dari angkat tersebut.
Sebelumnya Reuters melaporkan, Samsung mengajukan harga US$ 13,35 sampai US$ 15,49 untuk setiap lembar saham BlackBerry. Para eksekutif kedua perusahaan juga disebut telah bertemu pekan lalu untuk membahas tawaran.
Saham BlackBerry melonjak hampir 30 persen menyusul laporan Reuters lalu turun kembali sekitar 15 persen di hari itu.
Kabar penjualan perusahaan BlackBerry bukan lah yang pertama kali tersiar. Sebelumnya, perusahaan Lenovo asal Tiongkok sempat dilaporkan berminat membeli BlackBerry.
Kabar ini sontak menuai reaksi dari pemerintah dan otoritas keamanan siber Kanada yang khawatir dengan aksi mata-mata yang dilakukan Tiongkok.
(adt/eno)