Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan teknologi LG asal Korea Selatan mengatakan mereka tidak menemukan masalah panas berlebih
(overheating) pada prosesor Qualcomm Snapdragon terbaru untuk ponsel premium seperti yang ditemukan Samsung setelah melakukan uji coba.
Komentar ini dilontarkan LG setelah Bloomberg melaporkan bahwa Samsung akan berhenti menggunakan Snapdragon untuk ponsel seri Galaxy S karena mengalami panas berlebih saat diuji.
"Saya sangat menyadari kekhawatiran pasar tenang (Snapdragon) 801, namun kinerja prosesor ini sangat memuaskan," kata Woo Ram-chan, wakil presiden LG untuk perencanaan produk, seperti dikutip dari
Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
LG membantah tudingan Samsung karena ponsel pintar Android andalan mereka, G Flex 2, menggunakan prosesor Snapdragon. Ponsel ini dijadwalkan mulai dipasarkan pada 30 Januari 2015.
Baca juga:
Samsung Putus Hubungan dengan Qualcomm?
Menurut uji coba yang dilakukan LG, prosesor ini justru mengeluarkan panas yang lebih sedikit dibandingkan perangkat-perangkat sebelumnya.
Jika benar Samsung tak mau lagi menggunakan prosesor Snapdragon 801, maka besar kemungkinan seluruh ponsel seri Galaxy S terbaru akan menggunakan prosesor buatan mereka sendiri, Exynoss.
Baik juru bicara Samsung dan Qualcomm menolak memberi permintaan konfirmasi dari
Reuters.
Penggunaan prosesor Exynoss akan membuat Samsung melepas ketergantungannya dengan produsen prosesor lain, termasuk MediaTek. Hal ini sekaligus menguji kemampuan Samsung dalam merancang prosesor yang mendapat kepercayaan dari konsumen terkait performa yang hebat dan irit daya.
Dalam waktu dekat ini, Samsung akan meluncurkan seri terbaru Galaxy S. Para analis memprediksi peluncuran produk ini dilakukkan di pameran Mobile World Congress di Barcelona, Spanyol, pada awal Maret 2015.
(nez)