Jakarta, CNN Indonesia -- Teknologi hologram dari Microsoft lengkap dengan kacamata penunjangnya bernama HoloLens untuk berinteraksi dengan objek tiga dimensi (3D), bakal dimanfaatkan badan antariksa Amerika Serikat demi menunjang misi Mars secara virtual.
National Aeronautics and Space Administration (NASA) punya tim Curiosity yang mengontrol dan bertanggungjawab atas kendaraan robotika Curiosity dalam menjelajah Mars.
Proyek NASA dan Microsoft ini bernama OnSight, akan memanfaatkan perangkat kacamata HoloLens agar para peneliti NASA bisa mengeksplorasi area Mars secara virtual yang disambangi oleh Curiosity.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya, para peneliti juga akan membuat rute baru untuk Curiosity dan mengadakan eksperimen sains menggunakan data dari robot tersebut.
Keputusan berkolaborasi dengan teknologi Windows Holographic dan HoloLens dianggap bisa memberikan perspektif baru tentang proses penafsiran dari temuan di Mars.
"Perangkat ini memberikan kemampuan kepada para peneliti untuk eksplorasi keadaan sekitar robot Curiosity layaknya seorang ahli geologi di Bumi yang tengah bekerja langsung di lapangan," ujar Jeff Norris selaku pengelola proyek OnSight untuk pusat penelitian NASA, Jet Propulsion Laboratory (JPL).
Pihak JPL rencananya akan mulai uji coba OnSight pada misi Curiosity tahun ini dan integrasi dengan teknologi hologram mungkin akan dilaksanakan dalam misi lain pada tahun 2020.
HoloLens yang bentuknya seperti kacamata olahraga ski itu dibekali dengan sistem komputer dengan lensa yang mendukung hologram berdefinisi tinggi (HD) dan cip khusus bernama holographic processing unit.
Teknologi di dalamnya membuat perangkat canggih ini dapat mengenali gerakan, suara pengguna, serta bisa memetakan keadaan sekitar. Para pengguna bisa berinteraksi secara langsung dengan objek seperti menarik mereka, mencubit, menekan, hingga mengibas.
(adt)