San Francisco, CNN Indonesia -- Tom Moss, mantan karyawan awal di Google divisi sistem operasi Android yang kini mendirikan perusahaan teknologi rintisan Nextbit, memiliki pendapat sendiri mengenai persaingan sengit antara Android dengan iOS besutan Apple.
Persaingan kedua pihak yang sudah berlangsung lama ini memang selalu menjadi perbincangan menarik.
Dikutip dari laporan
Business Insider, ada sekitar 80 persen ponsel pintar di pasaran seluruh dunia bersistem operasi Android pada kuartal ketiga 2014 lalu. Sedangkan perangkat yang memiliki OS iOS hanya 12 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perbedaan mendasarnya adalah jumlah 80 persen Android tersebut terdiri dari berbagai perusahaan yang memproduksi ponsel pintar. Sedangkan keuntungan dari jumlah 12 persen perangkat iOS sepenuhnya dikantongi oleh Apple sendiri.
Memang belum jelas siapa yang menjadi 'pemenang', namun Moss berpendapat bahwa Android tidak menawarkan hal berbeda yang bisa membuatnya jauh lebih menarik dari iOS.
"Menurut saya, dibanding apa yang sudah dicapai Apple, saat ini Android tidak menyelesaikan masalah yang sifatnya beragam untuk para pengguna," katanya pada acara Next Phase of Android di San Francisco, beberapa waktu lalu.
Moss melanjutkan, "Apple memiliki merek yang lebih baik. Selama platform Android tidak menyelesaikan masalah baru yang berbeda, saya rasa tidak akan ada yang berubah."
Mantan karyawan Google yang dulunya menggarap perkembangan bisnis dan mitra strategis Android pada 2007 itu juga menyadari bahwa Android absen dari pelanggan korporasi, di mana saat ini pasar tersebut dikuasai Apple dan Microsoft yang mendominasi.
Moss meragukan Google bisa berkembang dan menurutnya platform Android for Work tidak bekerja dengan semestinya. "Setidaknya pernyataan saya ini adalah untuk para CIO dan departemen TI Google," ujarnya lagi.
Android for Work adalah jenis peranti lunak baru yang khusus dirancang bagi para pengguna Android di lingkungan perusahaan. Peranti lunak tersebut bisa mengubah profil dari pengaturan modus pribadi dan pekerjaan.
"Jika Anda memberikan pilihan menggunakan perangkat iPhone atau ponsel Android kepada para karyawan, masalah pertama yang akan muncul adalah kebanyakan dari mereka pasti akan memilih iPhone," seru Moss.
(adt/eno)