Hadapi Era Internet, Intel Akuisisi Pembuat Chip Jaringan

Gito Yudha Pratomo | CNN Indonesia
Selasa, 03 Feb 2015 17:20 WIB
Sebagai persiapan menghadapi era Internet of Things, Intel secara resmi telah sepakat untuk membeli perusahaan pembuat chip jaringan asal Jerman, Lantiq.
(Reuters/Rick Wilking)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagai persiapan menghadapi era Internet of Things, Intel secara resmi telah sepakat untuk membeli perusahaan pembuat chip jaringan asal Jerman, Lantiq. Hal ini dilakukan untuk memperluas penetrasinya ke dalam pasar perangkat yang terkoneksi dengan internet.

Berdasarkan lembaga survey ABI Research, jumlah gadget dan perangkat lain yang terhubung dengan internet akan meningkat hingga lebih dari dua kali lipat dalam satu dekade mendatang. Hal inilah yang memicu Intel untuk mengakuisisi Lantiq untuk memperluas lini bisnisnya.

Lantiq dulunya adalah salah satu unit bisnis dari Infineon, perusahaan Jerman yang bergerak di bidang semikonduktor. Pada tahun 2009 Lantiq diakuisisi oleh perusahaan ekuitas swasta Golden Gate Capital dengan nilai sekitar US$ 280 juta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kegiatan bisnisnya, Lantiq juga memproduksi chip untuk jaringan tembaga, dan serat optik yang digunakan operator seluler dalam menyediakan layanan broadband dan Wi-Fi. Sayangnya, kedua pihak baik Intel maupun Lantiq enggan untuk menyebutkan nominal dan harga pasti dalam kesepakatan ini.
Era Internet of Things di mana seluruh perangkat bahkan manusia terhubung dengan internet memang menjadi sorotan utama para pelaku industri teknologi.


Bahkan dalam menghadapi era ini, Samsung menyiapkan dana sebesar Rp 1,2 triliun untuk berinvestasi di perusahaan pengembang aplikasi yang dapat berpengaruh banyak pada era Internet of Things.

Bukan hanya Samsung, Blackberry juga melakukan persiapan khusus menghadapi era ini. Blackberry menilai dalam era di mana seluruh perangkat terhubung dengan internet maka keamanan data adalah hal yang sangat penting untuk dijamin. Melihat hal ini Blackberry berencana untuk membuka pusat data dan teknologi untuk pelaku bisnis yang membutuhkan sistem keamanan kuat.

Bahkan bukan hanya pelaku bisnis, pemerintah Tiongkok juga melihat peluang serupa dalam era Internet of Things. Beberapa waktu lalu pemerintah Tiongkok menyatakan akan mengucurkan dana hingga US$ 6,5 miliar atau setara Rp 82 triliun sebagai modal untuk para pelaku perusahaan rintisan.

Dalam pengumuman resminya, Le Keqiang Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok mengatakan bahwa tujuan pendanaan ini adalah untuk mendukung tumbuhnya industri berkembang dan siap menghadapi era Internet of Things.

(eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER