Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang analis bernama Ming-Chi Kuo menyarankan Apple agar tak lagi menggunakan prosesor Intel pada jajaran komputer Mac masa depan dan beralih ke prosesor A-Series buatan Apple sendiri yang memanfaatkan arsitektur ARM. Menanggapi hal itu, CEO Intel Brian Krzanich, mengatakan tidak mau ambil pusing.
Intel memang akan kehilangan pasar besar jika Apple memutus kemitraan, tetapi Krzanich percaya diri bahwa hubungan mereka akan terus jalan selagi Intel menawarkan teknologi terbaik.
"Apple selalu memilih pemasok yang dapat memberikan mereka kemampuan terbaik dalam inovasi yang mereka bangun. Mereka adalah perusahaan yang berbasis inovasi," ujar Krzanich dikutip dari
CNBC.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menariknya, Krzanich tidak menyangkal bahwa ada kemungkinan prosesor berbasis ARM dapat menjadi otak pada komputer di masa depan. ARM merupakan arsitektur yang jadi pesaing kuat x86, sebuah arsitektur yang dikembangkan dan sangat diandalkan Intel.
Baca juga:
Intel Tak Ingin Seperti Apple atau Google
Namun, kemungkinan-kemungkinan itu bukan berarti Intel akan menyerah begitu saja dan tidak melakukan apa-apa untuk mempertahankan hubungan bisnis dengan para mitra.
"Tugas kami adalah untuk terus memberikan bagian yang sesuai dengan mereka dan menunjukan bahwa kita lebih baik dari pesaing lainnya. Setiap pagi saya pastikan pada seluruh direksi, apakah itu Apple, Lenovo atau Dell kami harus memberikan yang paling kompetitif. Kinerja, harga dan keandalan," lanjut Krzanich.
Intel juga yakin bahwa hubungan bisnis dengan Apple akan tetap berjalan dengan baik dan memberikan keuntungan pada kedua pihak.
Baca juga:
Intel, Untung di PC Rugi di PonselDivisi prosesor komputer Intel sendiri memberikan keuntungan terbesar bagi perusahaan. Pada 2014, divisi ini memberi kontribusi sebesar US$ 49 miliar dari total seluruh pendapatan Inte yang mencapai US$ 55,8 miliar.
Perusahaan yang berbasis di Santa Clara, California ini, memang mendapat keuntungan yang besar dari bisnis prosesor komputer pribadi, namun belum maksimal dalam binsis prosesor perangkat mobile lantaran kalah saing dengan Qualcomm hingga MediaTek yang memanfaatkan arsitektur prosesor ARM dengan teknologi irit daya.
Baca juga:
MediaTek Buat Prosesor 12 IntiPada kuartal ke empat tahun lalu, laba bersihnya naik hingga 39 persen dan diproyeksi akan terus tumbuh di tahun 2015. Sebagian besar keuntungan berasal dari divisi prosesor komputer.
(adt/eno)