Jakarta, CNN Indonesia -- Apple berencana membangun pusat data dan pusat komando di Mesa, Arizona, Amerika Serikat, dengan nilai investasi sebesar US$ 2 miliar atau Rp 25 triliun. Di lokasi ini sebelumnya Apple berencana membangun pabrik untuk membuat layar dengan material safir.
Alihfungsi lokasi tersebut dilakukan Apple setelah mitra manufakturnya, GT Advanced Technologies, mengalami kebangkrutan pada Oktober 2013. Sehingga, GT Advanced Technologies tidak dapat memenuhi permintaan layar safir Apple.
Menurut laporan kantor berita Bloomberg, fasilitas ini akan berdiri di lahan seluas 396 meter persegi. Di sini akan menjadi lokasi pusat bagi Apple untuk mengelola lalu lintas dan transfer data di layanan seperti iTunes, iCloud, dan Siri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga:
Bocah 15 Tahun Diperebutkan Apple, Google dan FacebookApple mengatakan fasilitas ini akan mempekerjakan banyak karyawan. Tetapi, jumlah perekrutan tidak sebanyak jika dibandingkan dengan karyawan di pabrik pembuat iPhone atau iPad.
Pusat data itu kemungkinan akan merekrut staf dalam jumlah lebih sedikit dibandingkan divisi operasional yang merakit komponen iPhone.
"Kami bangga melanjutkan investasi di AS dengan pusat data baru di Arizona yang nantinya akan berfungsi sebagai pusat pimpinan jaringan global kami," tulis juru bicara Apple, Kristin Huguet dalam sebuah pernyataan kepada Reuters. "Proyek miliaran dolar ini salah satu investasi terbesar yang pernah kami ciptakan."
Baca juga:
Rekor Apple, Tiap Jam 34 Ribu iPhone TerjualGubernur Arizona Doug Ducey mengatakan pusat data Arizona akan merekrut sekitar 150 pekerja tetap Apple dan akan membuka lapangan kerja sebanyak 300 sampai 500 untuk bidang konstruksi dan perdagangan. Pusat data itu akan ditenagai oleh 100 persen energi terbarukan, termasuk pertanian solar lokal.
"Saya terkesan oleh Apple karena perusahaan mau melakukan hal yang benar dan kami bersemangat bahwa Apple akan beroperasi di Arizona," ungkap Ducey.
Apple juga akan membangun dan membiayai proyek solar yang bisa memproduksi energi bagi lebih dari 14.500 rumah di Arizona.
(adt/eno)