NASA Cari Tanda Kehidupan di Satelit Jupiter

Gito Yudha Pratomo | CNN Indonesia
Jumat, 06 Feb 2015 10:26 WIB
Badan antariksa Amerika Serikat, NASA, berencana melakukan eksplorasi pada satelit alam yang berada pada orbit Jupiter bernama Europa.
NASA punya misi mengirim pesawat robotika ke satelit alami Jupiter, Europa. (NASA/Kim Shiflett)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan antariksa Amerika Serikat, National Aeronautics and Space Administration (NASA), berencana melakukan eksplorasi pada satelit alam yang berada pada orbit Jupiter bernama Europa untuk mencari tanda kehidupan.

NASA meyakini bahwa satelit alam merupakan salah satu tempat yang layak dan dapat dihuni.

Europa, satu dari enam bulan yang mengorbit planet Jupiter mengandung inti besi dengan mantel bebatuan. Permukaannya berlapiskan es lembut dan diyakini mengandung air di bawah permukaannya yang beku. Jarak Europa dengan matahari yang terbilang jauh membuat air di sana membeku.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Melihat pada masa depan, kami membuat sebuah misi untuk mengeksplorasi hal-hal yang menarik pada Europa. Kami akan memilih beberapa instrumen pada musim semi ini dan bergerak ke tahap berikutnya," kata administrator NASA Charles Bolden, seperti dikutip dari Forbes.

Baca juga: Ditemukan Planet Bercincin Seperti Saturnus

Para pakar kehidupan ruang angkasa telah lama melihat Europa sebagai tempat potensial untuk mencari kehidupan asing.

"Lautan Europa adalah yang terbaik untuk pengetahuan kita," kata Kevin Hand, pakar kehidupan ruang angkasa NASA.

Eksplorasi ini akan menggunakan sebuah pesawat robotika tanpa awak yang diluncurkan khusus untuk meneliti permukaan Europa.

Nantinya, robot ini akan membawa satu set alat termasuk kamera dan radar untuk memantau dan menganalisa ketebalan permukaan Europa yang beku. Kemudian pusat kontrol di Bumi akan menerima data itu untuk dipelajari iklim dan kondisi cuaca di sana serta mengumpulkan gambar dengan resolusi tinggi.

Baca juga: Lima Hal Misterius tentang Pluto

Misi ke Europa ini menerima dana penelitian utama sebesar US$ 100 juta pada tahun lalu. Dalam proposal anggaran tahun fiskal 2016, pemerintah Amerika Serikat meminta tambahan US$ 30 juta untuk membiayai penelitian ini.

Pemerintah Barack Obama telah menyetujui anggaran penelitian NASA sebesar US$ 18,5 miliar atau sekitar Rp 233 triliun untuk tahun fiskal 2016, termasuk penelitian taksi antariksa sebagai transportasi menuju Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS). (adt/adt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER