Pengembangan Taksi Antariksa NASA Tak Murah

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Rabu, 04 Feb 2015 16:24 WIB
Presiden Barack Obama mengajukan anggaran yang lebih besar untuk penelitian pembuatan taksi di antariksa.
Mobil pintar yang sedang dikembangkan NASA dan Nissan (ilustrasi/Nissan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan antariksa Amerika Serikat, National Aeronautics and Space Administration (NASA) ingin menaikkan anggaran belanja tahun 2016 sebesar 50 persen untuk membantu dua perusahaan mitranya, Boeing dan Space Exploration Technologies (SpaceX), mengembangkan taksi antariksa sebagai transportasi menuju Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS).

Kantor berita Reuters mengabarkan, hal itu menjadi bagian dari ajuan Presiden Barack Obama untuk mendorong anggaran NASA pada tahun fiskal yang dimulai pada 1 Oktober mendatang, yakni sebesar US$ 18,5 miliar atau setara dengan Rp 233 triliun.

Jumlah anggaran tersebut sudah termasuk peningkatan biaya pengembangan taksi antariksa yang akan dikerjakan oleh Boeing dan SpaceX, yaitu US$ 1,24 miliar atau sekitar Rp 15,6 triliun.
Kongres sudah memberikan US$ 805 juta untuk program Commercial Crew yang berakhir pada 30 September ini. Namun, menurut staf keuangan NASA, David Radzanowski, pihak Gedung Putih menginginkan tambahan uang agar Boeing dan SpaceX bisa mengerjakan taksi antariksa dan NASA tak lagi 'nebeng' dengan badan antariksa Rusia, Roscosmos sebelum akhir 2017.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika kongres tak menambahkan dana US$ 1,24 miliar itu, NASA tak akan bisa membiayai pengembangan SpaceX dan Boeing.

"Akibatnya, kita tak akan mampu mengesahkan pengembangan layanan itu di akhir 2017," kata Radzanowski.

Pada September 2014, NASA menandatangani kontrak senilai US$ 4,2 miliar untuk Boeing dan US$ 2,6 miliar untuk perusahaan perakit wahana antariksa SpaceX. Kerja sama ini bertujuan membangun taksi antariksa supaya bisa terbangkan awak NASA ke stasiun ruang angkasa internasional (ISS) secara mandiri.

Pengelola program NASA mengatakan bahwa nantinya NASA harus bisa menghemat lebih dari US$ 12 juta atau setara Rp 150 miliar untuk transportasi komersial luar angkasa para astronaut, ketimbang menebeng layanan Roscosmos yang memakan biaya lebih dari US$ 70 juta per orang, atau sekitar Rp 873 miliar.


(eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER