Cara Tak Biasa Minum Kopi di Luar Angkasa

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Jumat, 30 Jan 2015 08:08 WIB
Astronaut yang bertugas di antariksa sebentar lagi bisa menikmati sajian kopi hangat. Bagaimana cara mereka minum di ruang nol gravitasi?
Astronaut Samantha Cristoforetti dari Italia merayakan Natal di Stasiun Luar Angkasa Internasional dengan mendekorasi ruang kerjanya. (NASA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Para awak astronaut yang tengah bertugas di ruang angkasa sebentar lagi akan bisa menikmati sajian kopi hangat. Namun, bagaimana cara mereka menyeruput air kopi tersebut di ruang nol gravitasi?

Kantor berita CNN mewartakan, mereka membutuhkan wadah khusus agar elemen air tidak tumpah saat para astronaut hendak meminumnya.

Cangkir yang dirancang khusus oleh tim ilmuwan dari Universitas Negeri Portland selama setahun belakangan, membutuhkan banyak elemen ilmiah, salah satunya model matematika agar bisa menjadi wadah yang sempurna di lingkungan nol gravitasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cangkir kopi itu bentuknya unik seperti sepatu bayi dan berbahan plastik. Tiap lengkungan dan bentuk geometrisnya didesain untuk mengatur gerakan air.
Di bagian tengah cangkir terdapat sudut lancip sebagai 'sumbu' yang menggunakan tekanan permukaan untuk mengarahkan air minum ke mulut astronaut.

Saat mulut astronaut menyentuh pinggiran cangkir, gerakan kapiler langsung terbentuk dan air kopi bergerak ke atas untuk siap diteguk.

Sebagai catatan singkat, gerakan kapiler adalah kemampuan elemen air mengalir di ruang sempit tanpa bantuan, serta berlawanan dengan daya eksternal seperti gravitasi.
Terdengar sederhana, namun para ilmuwan mengaku butuh pemahaman mendalam mengenai bagaimana cairan bisa bergerak dengan semestinya di lingkungan nol gravitasi.

"Kami adalah geek, dan kami membuat sistem cairan di pesawat antariksa," ujar seorang profesor teknik mekanik sekaligus pemimpin eksperimen, Mark Weislogel. "Rasanya seperti tukang pipa antariksa."

Sampai sekarang, cangkir itu masih berada di tahap uji coba dan dihargai US$ 500 (Rp 6,2 juta) untuk dicetak secara 3D dalam plastik transparan.

Weislogel yakin rancangan cangkirnya itu bisa menghemat ruang dan massa sebuah pesawat antariksa.
Tim ilmuwan Portland mulai melakukan eksperimen ini setelah pihak Italia mengumumkan akan mengirim mesin pembuat espreso ke Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS) yang bernama ISSpresso.

Awalnya, ISSpresso dikabarkan akan tiba di ISS akhir tahun 2014, namun situs Space.com melaporkan bahwa mesin pembuat kopi canggih itu baru akan dikirim pada bulan april mendatang.

ISSpresso bukan mesin pembuat kopi biasa. Ia khusus dirancang oleh pemanufaktur asal Lavazza asal Italia dan perusahaan teknisi Argotec.

Para perancang mengatakan ISSpresso menggunakan kapsulextraterrestrial dan bisa beroperasi di ruang dengan nol gravitasi.

(eno/eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER