Waspada, TV Pintar Samsung Bisa 'Menguping'

Susetyo Dwi Prihadi, Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Senin, 09 Feb 2015 18:18 WIB
Selain bisa mengenali perintah suara, televisi itu juga mempunyai teknologi voice recognition alias pengenalan suara.
Samsung (CNN Indonesia/Reuters/Dado Ruvic)
Jakarta, CNN Indonesia -- TV pintar Samsung yang mampu terkoneksi ke Internet itu makin canggih saja. Selain bisa mengenali perintah suara, televisi itu juga mempunyai teknologi voice recognition alias pengenalan suara.

Tapi ada yang aneh. Rupanya ada sesuatu yang menarik perhatian dalam kebijakan privasi dalam fitur voice recognition itu.

Bunyinya begini: "Mohon diperhatikan bahwa jika Anda berbicara mengenai informasi pribadi dan hal sensitif lainnya, maka itu akan tergabung ke dalam data yang diterima dan akan dikirim ke pihak ketiga." Mengutip sumber berita The Daily Beast, kebijakan privasi Samsung tersebut disebut sebagai bentuk peningkatan performa TV.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sepertinya mereka menggunakan layanan pihak ketiga yang gunanya untuk mengubah suara menjadi teks, sehingga hal ini menjadi hal besar yang terungkap," ujar direktur properti intelektual di Electronic Frontier Foundation, Corynne McSherry. "Tapi jika saya sebagai pengguna, saya pasti ingin tahu siapa pihak ketiga itu dan penasaran apakah omongan saya terkirim dalam bentuk aman."

Apabila proses transmisinya tidak terenkripsi, maka peretas cerdas bisa mengubah TV tersebut menjadi perangkat untuk menguping.

Seperti dikutip oleh Independent, pihak Samsung langsung membantah kebijakan yang beredar luas tersebut. Manufaktur asal Korea Selatan itu menyakini bahwa tak ada pengumpulan informasi dari penggunanya.

"Enkrispsi data di smart TV ini aman dan pengguna sendiri dapat menonaktifkan fitur (voice recognition) itu dari WiFi. Ini dilakukan untuk mencegah pengumpulan data dan informasi sensitif," kata pihak Samsung.

Samsung boleh berkilah, tapi tetap saja, pernyataan lain soal kebijakan ini jelas menyebut bahwa informasi atau data yang dikumpulkan sengaja dilakukan agar dapat melakukan peningkatan di fitur tersebut. Lebih dari itu, kebijakan ini memberikan peringatan bahwa tren baru di mana Internet tersambung di perangkat rumah menjadi bahaya tersendiri soal privasi. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER