Diduga Bersaing Tak Sehat, Qualcomm Diperiksa Korea Selatan

Aditya Panji | CNN Indonesia
Jumat, 13 Feb 2015 08:50 WIB
Regulator pengawas persaingan usaha Korea Selatan sedang menyelidiki perusahaan teknologi Qualcomm karena diduga melakukan persaingan usaha yang tidak sehat.
Qualcomm diperiksa regulator Korea Selatan karena diduga melakukan persaingan usaha tidak sehat. (Reuters/Rick Wilking)
Jakarta, CNN Indonesia -- Regulator pengawas persaingan usaha Korea Selatan dilaporkan sedang menyelidiki perusahaan teknologi Qualcomm yang menjadi pemimpin dalam bisnis prosesor perangkat mobile, karena diduga melakukan persaingan usaha yang tidak sehat.

Media setempat, Mail Business, melaporkan bahwa regulator itu memeriksa apakah Qualcomm menyalahgunakan posisinya di pasar.

Sebagai bagian dari proses penyelidikan, regulator akan bertanya kepada perusahaan teknologi Samsung dan LG yang menggunakan teknologi Qualcomm. Regulator juga bertanya kepada Intel selaku pesaing Qualcomm.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Qualcomm Tanam Modal untuk Satelit Internet

Pada 2009 lalu, regulator pengawas persaingan usaha Korea Selatan sempat mendenda Qualcomm lebih dari US$ 200 juta karena menyalahgunakan posisinya sebagai pemain dominan di pasar.

Qualcomm juga menyatakan bersedia membayar denda kepada pemerintah Tiongkok, Selasa (10/2), sebesar US$ 975 juta atau sekitar Rp 12,3 triliun untuk mengakhiri penyelidikan dalam dugaan praktik persaingan usaha tidak sehat.

Kesepakatan ini juga termasuk menurunkan biaya lisensi paten kepada para perusahaan teknologi di China yang mengadopsi teknologi Qualcomm. Perusahaan juga setuju memperbaiki praktik perizinan lisensi paten, meskipun mereka tidak punya rencana untuk mengubah model bisnis.

Baca juga: Qualcomm Bayar Denda Rp 12,3 Triliun ke Tiongkok

Qualcomm juga sempat berurusan dengan regulator Amerika Serikat dan Eropa terkait dugaan persaingan usaha tidak sehat.

Perusahaan asal San Diego, California, itu selama ini unggul dalam menyediakan prosesor mobile seri Snapdragon yang banyak dipakai pada ponsel pintar dan tablet, mulai dari kelas bawah hingga premium. (adt/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER