Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah pembeli laptop Lenovo mengaku produk yang dibelinya sudah disusupi malware. Padahal, komputer jinjing yang dikirim tergolong masih gres alias baru.
Mengutip laporan CNN, laptop Lenovo baru yang dikirimkan ini memang sudah terinstal atau prainstal
software bernama Superfish. Iklan
ad-on di alat peramban inilah yang disisipi dengan
malicious software. Virus jahat ini kemudian termasuk ke dalam bentuk adware.
Adware jahat tersebut merusak keamanan perangkat menggunakan sistem sertifikasi situs-situs resmi, sehingga komputer akan kesulitan mengenali situs palsu.
"Ini tentu saja sebuah upaya oknum jahat untuk mengelabui pengguna agar mengakses situs palsu demi menyadap komunikasi pribadi," ujar Kevin Bocek dari perusahaan keamanan siber, Venafi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak Lenovo angkat bicara dengan mengatakan bahwa komentar dari pengguna terhadap produknya sangat tidak positif dan berjanji tidak akan memuat peranti lunak Superfish yang sudah diinstal sebelumnya di masa depan.
Lenovo membuat daftar 43 produk yang terkena program jahat ini, di antaranya laptop berseri Flex, E-, G-, S-, U-, Y-, Z-, serta sejumlah tablet Miix dan Yoga.
Melalui adware ini, program jahat tersebut bisa menganalisa gambar-gambar pada situs kemudian menampilkan produk sejenis dengan harga murah. Ya, adware Superfish 'membantu' kegiatan belanja secara
online.
Sementara Lenovo mengaku kerjasamanya dengan Superfish tidak signifikan secara finansial dan merasa tujuan awal yang ingin meningkatkan pengalaman kepada pengguna malah rusak seperti ini, maka perusahaan akan bertanggung jawab dengan bertindak secara tegas.
Walau menurut segelintir pakar teknologi bahwa kerusakan ini telah usai, Lenovo dianggap sudah mengkhianati kepercayaan para pelanggan.
"Lenovo menempatkan para pelanggan pada risiko tinggi," ujar analis keamanan peranti lunak Tripwire, Ken Westin.
(tyo/tyo)