Jakarta, CNN Indonesia -- Apple diam-diam telah merekrut sejumlah insinyur yang ahli dalam membuat baterai mobil listrik yang menguatkan spekulasi bahwa perusahaan itu serius melakukan penelitian dan pengembangan mobil pintar yang berjalan otomatis tanpa sopir.
Apple telah mengantongi setidaknya delapan paten yang disetujui regulator terkait baterai mobil pada satu setengah tahun lalu. Menurut penelusuran Reuters, Apple terus menambah jumlah aplikasi paten baterai mobil setelah merekrut parah ahli di bidang itu.
Menurut laporan Thomson Reuters IP & Science, jumlah paten yang didaftarkan terkait mobil pintar oleh beberapa perusahaan termasuk Google, Tesla Motors, Samsung, dan Apple, telah tumbuh tiga kali lipat dari 2011 sampai 2014.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apple mengajukan aplikasi paten yang lebih sedikit dibandingkan perusahaan teknologi pesaingnya. Sejak 18 bulan lalu, Apple mengajukan sekitar 290 paten terkait baterai mobil, sementara Samsung yang menyediakan baterai untuk kendaraan listrik selama beberapa tahun lalu, telah mencapai angka 900 pengajuan aplikasi paten baterai mobil.
Baca juga:
Titan, Proyek Mobil Listrik Apple?
Apple banyak membajak karyawan dari perusahaan pembuat baterai A123 Systems sebanyak tujuh karyawan dan 18 karyawan dari Tesla Motors sejak 2012.
Mantan karyawan A123 memiliki keahlian dalam mendesain sel baterai, pengembangan material, dan teknik manufaktur. Tak heran jika pada akhirnya A123 menggugat Apple karena memburu para insinyurnya.
"Melihat orang-orang yang dipekerjakan Apple dan melihat latar belakang mereka, sulit untuk tidak menganggap mereka sedang menggarap mobil listrik," kata Tom Gage, CEO perusahaan EV Grid dan seorang ahli teknologi baterai.
Menurut dokumen gugatan yang diajukan A123, perusahaan itu berkata Apple telah membentuk divisi baterai tersendiri.
Baca juga:
Lima Tahun Lagi Mobil Listrik Apple Diproduksi?Selain itu, A123 juga menggugat mantan karyawannya yang kini bekerja di Apple, yaitu Mujeeb Ijaz. Ia digugat karena melanggar kesepakatan dengan A123 lalu pergi ke Apple dan merekrut beberapa insinyur A123 lainnya.
Ijaz sebelumnya bekerja sebagai kepala teknologi yang juga pernah bekerja untuk Ford Motor selama 16 tahun. Ijaz telah mengajukan 17 paten selama kariernya, lebih banyak di sektor baterai, menurut analisis Thomson Reuters IP & Science.
Kantor berita
Reuters juga melaporkan, lima insinyur Apple yang lain dari A123 telah mengajukan 23 paten yang fokus pada desain sel baterai, desain material, dan teknik manufaktur.
Keseriusan perusahaan semacam Apple dan Google akan menipiskan batas antara perusahaan teknologi dan perusahaan otomotif dalam membangun mobil masa depan. Para ahli mengatakan kompetisi mobil di masa depan akan fokus pada teknologi yang ditawarkan tentang seberapa hebat mobil itu terkoneksi.
(adt)