Apple Kucurkan Rp 24 Triliun untuk Buat Data Center

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Selasa, 24 Feb 2015 10:56 WIB
Apple mengumumkan akan mendirikan dua pusat data baru di Eropa dengan nilai setara Rp 24 triliun.
(CGP Grey)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah rencana pembangunan lahan pertanian penampung energi matahari, Apple kembali mengumumkan akan mendirikan dua pusat data baru di Eropa senilai 1,7 miliar euro atau setara Rp 24 triliun.

Situs teknologi The Verge mengabarkan bahwa pusat data akan didirikan di Athenry, Irlandia Barat dan Viborg di sentral Denmark.

Tiap fasilitas akan menggunakan energi terbarukan sebanyak 100 persen dan menyediakan layanan online seperti iTunes, iMessage, dan Siri dari pelanggan Apple di Eropa.
"Kami bersyukur Apple melanjutkan kesuksesan di Eropa dan bangga bahwa investasi kami mendukung komunitas di seluruh benua," ujar sang CEO, Tim Cook pada situs resmi Apple, dikutip CNN Indonesia, Selasa (24/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cook melanjutkan, "investasi baru yang signifikan ini mewakili proyek terbesar Apple di Eropa sampai masa sekarang. Kami senang dalam memperluas operasi, menciptakan ratusan pekerjaan lokal dan memperkenalkan sejumlah rancangan bangunan ramah lingkungan kami."

Kedua pusat data yang akan berukuran sekitar 166 ribu meter persegi, diharapkan bisa mulai beroperasi pada 2017 mendatang, lengkap dengan tambahan manfaat bagi komunitas lokal di sana.

Fasilitas di Irlandia akan melingkupi ruang edukasi outdoor dan skema untuk penanaman kembali pohon-pohon di daerah sekitar. Sementara di Viborg, Denmark, kelebihan panas yang dihasilkan oleh server akan dimanfaatkan untuk menghangatkan rumah lokal.

Sebelumnya, Apple juga mengumumkan telah berinvestasi sebesar US$ 850 juta atau sekitar Rp 10,7 triliun untuk membangun solar farm di Monterey, California.

"Kami sadar bahwa perubahan iklim akan benar terjadi. Waktu untuk membicarakannya sudah lewat dan kini waktunya untuk bertindak," ujar Cook.

(eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER