Jakarta, CNN Indonesia -- Ada suara sumbang ketika Google menghentikan penjualan Google Glass Explorer Edition beberapa waktu lalu. Nasib kacamata pintar disebut-sebut bakal tamat, walaupun kenyataan belum tentu demikian.
Beberapa alasan mengapa Google Glass masih akan bernafas panjang dengan penunjukkan Tony Fadell--mantan desainer iPod--untuk memimpin proyek
wearable device ini. Dan Fadell jelas mengatakan, umpan balik dari konsumen akan menjadi prioritas untuk suksesor Google Glass.
Nah, waktu kedatangan Google Glass jilid 2 mungkin akan segera datang lebih awal. Menurut sumber yang didapatkan dari 9to5google, Google Glass terbaru sedang dalam tahap pengembangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sumber yang sama, purwarupa Google Glass 2 ini sudah ditunjukkan kepada sejumlah mitranya secara terbatas. Memang saat ini perlu penyempurnaan untuk bisa diterima oleh pengembang.
Sejumlah petinggi Google memang diberitakan kecewa dengan program Google Glass ini. Chief Financial Officer Google, Patrick Pichette mengaku tidak terlalu optimis mengenai masa depan kacamata pintar Google Glass.
"Saat semua tim tidak mampu atasi rintangan namun merasa masih banyak harapan, kami meminta mereka untuk berhenti sejenak untuk istirahat dan mengatur ulang strategi. Dalam hal ini contohnya adalah persoalan Glass," ujar Pichette, mengutip laporan TechCrunch.
Google menghentikan program Glass Explorer pada 19 Januari lalu, sebuah program yang memberi kesempatan untuk para pengembang aplikasi dan konsumen terpilih untuk membeli kacamata seharga US$ 1.500 itu.
Program Explorer diluncurkan di Amerika Serikat pada 2013, lalu diperluas ke Inggris pada 2014. Walau begitu, Google masih mendorong para pengembang untuk tetap berkreasi.
(eno)