Lombok, CNN Indonesia -- PT XL Axiata berencana akan terus melanjutkan program transformasi jaringan di sejumlah kota-kota besar pada tahun 2015. Harapannya, kecepatan rata-rata internet di kawasan operasional XL bisa tercapai minimal 5 Mbps.
Menurut Direktur Manajemen Service XL, Ongki Kurniawan, pihaknya akan berinvestasi sebesar Rp 50 miliar untuk transformasi jaringan tahun ini. Investasi untuk transformasi jaringan di tahun ini terbilang kecil dibandingkan tahun 2014, di mana XL menganggarkan Rp 300 miliar untuk transformasi jaringan.
Tahap awal proses transformasi jaringan di Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya, Malang, dan Denpasar, diklaim sudah mencapai 92 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Axiata asal Malaysia itu, akan memperluas transformasi jaringan ke 10 kota besar, di antaranya Medan, Palembang, Makassar, Banjarmasin, Mataram, serta sisanya kota-kota yang berada di Jawa, yaitu Serang, Pandeglang, Semarang, Yogyakarta, dan Sidoarjo.
Perilaku masyarakat yang semakin bergantung pada ponsel dan layanan internet menjadi salah satu alasan XL untuk berupaya membuat koneksi yang stabil.
"Sekarang para pelanggan bangun tidur saja yang dilihat pasti ponsel. Di sini, kami sadar bahwa jaringan memang harus terus dirancang ulang, yang tadinya cuma bisa berkirim pesan teks dan suara, sekarang bisa selalu menerima layanan data," jelas Ongki saat ditemui pada acara Media Gathering XL Axiata di Lombok, Rabu (25/2).
Secara sederhana, XL ingin setidaknya ada tiga baris sinyal pada ponsel pintar tiap pengguna ketika mereka berada di lingkungan rumah.
"Sejauh ini 93 persen tiap area telah terlayani oleh sinyal kuat dengan kecepatan rata-rata 1,1 Mbps. Kami berharap akan mencapai 5 Mbps nanti," ujar Ongki.
Program transformasi jaringan merupakan upaya XL untuk meningkatkan kualitas layanan melalui modernisasi dan optimasi peranti keras dan peranti lunak, bukan hanya untuk layanan internet tetapi juga telepon dan SMS.
(eno)