Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah menjual perangkat modem dan ponsel pintar, perusahaan telekomunikasi Internux yang mengelola layanan internet mobile 4G LTE Bolt berencana menjual komputer tablet yang akan dijual bersama kartu SIM dan layanan mereka.
Langkah ini dilakukan Internux untuk meningkatkan penjualan layanan serta menambah jumlah pelanggan Bolt yang kini telah mencapai satu juta.
Chief Commercial Officer Internux, Larry Ridwan mengatakan, tablet bersistem operasi Android ini akan menargetkan segmen pasar menengah ke atas, namun ia belum mengungkap tanggal peluncurannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tablet ini akan dibekali spesifikasi yang tinggi, sehingga kami menargetkannya untuk pasar premium," kata Larry beberapa hari lalu.
Ia menilai, penyertaan bundel layanan Bolt dengan komputer tablet ini akan sejalan dengan tren pertumbuhan perangkat mobile.
Langkah yang diambil Bolt berbanding terbalik dengan strategi perusahaan telekomunikasi Smartfren yang memutuskan berhenti menjual tablet sejak 2014. Menurut Deputy CEO Smartfren Telecom, Djoko Tata Ibrahim, para pengguna tablet dari Smartfren kala itu tidak seterusnya menggunakan kartu SIM dan layanan mereka.
"Pengguna tablet cenderung memilih untuk cari Wi-Fi ketimbang pakai kartu SIM untuk akses internet. Karena itu kita stop penjualan tablet," tegas Djoko.
Internux sendiri punya target meraih 3,5 juta pelanggan pada 2015. Pada pertengahan tahun ini, mereka akan memperluas layanan Bolt ke Medan setelah mengklaim sukses beroperasi di kawasan Jabodetabek. Di Medan sendiri, Bolt percaya bisa meraih 200 ribu pelanggan dalam waktu cepat.
Internux berencana menambah jumlah BTS-nya menjadi 4.000 di seluruh wilayah operasional dengan investasi tambahan US$ 18 juta. Saat ini, mereka punya 2.900 BTS.
(adt/eno)