Bolt akan Tindak Pelaku Unlock Modem 4G LTE

Aditya Panji | CNN Indonesia
Kamis, 26 Feb 2015 16:00 WIB
Internux akan menindak tegas pelaku yang membuka kunci atau unlock alat modem Bolt 4G LTE agar bisa digunakan oleh kartu SIM dari operator seluler lain.
Internux menjual perangkat telekomunikasi seperti modem dan ponsel pintar yang dibundel dengan kartu SIM dan layanan internet Bolt. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan Internux yang mengelola layanan internet Bolt, berencana menindak tegas para pelaku yang membuka 'kunci' peranti lunak alat modem khusus Bolt agar bisa digunakan untuk kartu SIM dari operator seluler lain.

Praktik macam ini sering disebut unlock. Bolt menilai banyak oknum yang melakukan unlock modem lalu menjual kembali dengan harga lebih tinggi kepada konsumen.

"Kami sedang siapkan langkah tegas, tapi belum bisa bilang apa langkahnya. Karena unlock itu jelas melanggar hukum," kata CEO Internux Dicky Moechtar beberapa hari lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Pakai VoLTE untuk Telepon, Bolt Mau Lawan Operator Besar

Bolt mengaku selama ini telah memantau para pelaku unlock dan siap membawanya ke meja hijau. Karena sejatinya, kata Dicky, perangkat tersebut hanya dirancang untuk layanan Bolt.

Aksi unlock pada perangkat modem ini disebut Dicky akan menghanguskan garansi produk. "Jelas garansinya akan hangus dan kami tidak menyarankan pelanggan melakukan itu," tegas Dicky.

Selama ini, Internux bermitra dengan produsen Tiongkok seperti Huawei dan ZTE untuk menyediakan modem 4G LTE yang dibundel dengan kartu SIM dan layanan Bolt.

Pada Agustus 2014, Bolt meluncurkan produk ponsel pintar Powerphone berbasis Android yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah pelanggan. Dalam waktu dekat, mereka juga akan menjual komputer tablet yang diklaim dibekali dengan komponen peranti keras premium.

Bolt saat ini memiliki satu juta pelanggan pada Februari 2015. Mereka menargetkan bisa meraih 3 juta pelanggan pada akhir 2015.

Internux merupakan perusahaan telekomunikasi pemegang lisensi Broadband Wireless Access (BWA), yang berarti hanya menyediakan layanan Internet. Ia tidak diizinkan memberi layanan telepon dan SMS. Daerah operasionalnya hanya di Jabodetabek, Banten, dan Medan.

Di tahun 2015, mereka menargetkan punya 4.000 BTS di Jabodetabek, Banten, dan Medan dengan investasi baru sebesar US$ 18 juta. Sekarang Internux mengklaim punya 2.900 BTS untuk menopang layanan. (adt)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER