Jakarta, CNN Indonesia -- Penyedia layanan streaming musik SoundCloud mengklaim telah membayar US$ 1 juta atau sekitar Rp 13 miliar sejak Agustus 2014 hingga kini kepada musisi, seniman, dan perusahaan rekaman yang menyimpan musik digital di situs SoundCloud.
Perusahaan asal Berlin, Jerman, itu mengatakan bahwa saat ini program kemitraan on SoundCloud telah berjalan selama enam bulan yang mengajak para musisi sampai perusahaan rekaman mengunggah musik ke layanan itu.
"Kami telah memulai On SoundCloud di Amerika Serikat, tetapi kami bertujuan membawanya ke wilayah lain pada tahun ini dan berharap kami bakal terus menambah mitra," tulis SoundCloud dalam publikasi di situs resminya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SoundCloud terus berupaya mencari uang dari layanan dengan meluncurkan layanan berlangganan dan berbayar pada awal 2015.
Dengan adanya layanan berlangganan, maka SoundCloud juga akan berupaya meningkatkan jumlah mitra seniman hingga perusahaan rekaman agar mau memanfaatkan platform SoundCloud untuk menjangkau konsumen.
Perusahaan ini didirikan oleh Alexander Ljung pada Agutus 2007 yang kini menjabat sebagai CEO. Pada 2013, mereka mengungkap kerugian sebesar 18 juta euro atau sekitar Rp 257 miliar.
Mereka akan terus meningkatkan investasi untuk mempercanggih teknologi, menambah jumlah karyawan, memperkuat cara pemasaran.
(adt/eno)