Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam beberapa hari terakhir menguatnya dolar terhadap rupiah, yang bahkan sampai menembus Rp 13 ribu untuk 1 US$ memengaruhi harga gadget di pasaran. Hal ini yang sedikit banyak dirasakan oleh Sony Mobile Indonesia.
"Sampai saat ini ponsel-ponsel Sony di pasar Indonesia masih menggunakan kurs lama, jadi belum ada kenaikan berarti," kata Marketing Manager Sony Indonesia, Ika Paramita, di sela peluncuran Sony Xperia E4.
Kendati demikian, Ika tak bisa menjamin bahwa harga semua jajaran produk ponsel pintar Sony akan bertahan dengan harga yang lama untuk beberapa waktu ke depan.
"Di masa akan datang masih kita akan review lagi harganya. Namun Sony terus mencoba memberikan harga yang terbaik untuk konsumen kami," sebutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sony Mobile Indonesia sendiri bertindak sebagai prinsipal di Tanah Air, artinya mereka memberikan distribusi penjualan kepada pihak ketiga seperti Erafone atau situs jual beli Blibli.
Saat disinggung mengenai fenomena penjualan ponsel pintar berbasis online. Ika mengaku tak menutup mata mengenai tren yang sedang marak tersebut.
"Penjualan dari online boleh dibilang sangat lumayan. Karena saat ini kita tahu trennya sedang ke sana," tandasnya.
(tyo/eno)