Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah produsen perangkat komputer dan ponsel pintar mengaku belum akan menaikkan harga jual di pasar meski nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terus melemah dan tembus angka Rp 13 ribu. Namun demikian, mereka bisa jadi akan menaikkan harga jual jika kondisinya terus seperti ini.
Produsen perangkat komputer Lenovo mengaku akan melakukan hedging atau melindungi nilai terhadap harga jual produk selama tiga bulan. Chief Operating Officer (COO) Lenovo Indonesia, Sandy Lumy mengatakan pihaknya telah melakukan hedging sejak Desember 2014.
"Kami pasti terapkan hedging (lindung nilai) dan biasanya dalam kurun tiga bulan. Hedging dimulai sejak akhir Desember lalu, jadi harga yang kami pasang sekarang masih pakai kurs lama," ujar Sandy Lumy saat ditemui
CNN Indonesia di Jakarta, Kamis (19/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebijakan perusahaan untuk melindungi nilai tersebut diterapkan oleh tim keuangan internal. Setelah masa lindung nilai berakhir, perusahaan melakukan evaluasi dengan bank terkait nilai tukar.
Jika kondisi rupiah terus melemah, bukan tidak mungkin produsen komputer perangkat komputer, ponsel pintar, tablet, dan elektronik lain bakal meningkatkan harga jual.
Saat ini, sejumlah produsen perangkat elektronik besar macam Sony Mobile Communications dan Asus, masih menggunakan kurs lama untuk menentukan harga jual.
Marketing Manager Sony Mobile Communications Indonesia, Ika Paramita, mengaku tak bisa menjamin harga produk ponsel pintar Sony akan bertahan dengan harga yang lama untuk beberapa waktu ke depan.
"Di masa akan datang masih kita akan review lagi harganya. Namun Sony terus mencoba memberikan harga yang terbaik untuk konsumen kami," sebutnya.
Sony Mobile Communications bertindak sebagai prinsipal di Indonesia, artinya mereka memberikan distribusi penjualan kepada pihak ketiga seperti peretail Erafone atau situs jual beli.
(adt/eno)