Jakarta, CNN Indonesia -- Dengan 50 juta perangkat yang dimilikinya, Cyanogen percaya bahwa mereka sudah bisa berdiri sendiri tanpa tergantung Google dan aplikasi pendukungnya.
Cyanogen selama ini memang dikenal sebagai perusahaan mungil yang punya keahlian khusus memodifikasi sistem operasi Android, hasil karya mereka dikenal dengan nama CyanogenMod.
CyanogenMod sudah banyak dipakai oleh ponsel keluaran vendor ternama, terakhir sistem operasi ini dipakai pada ponsel OnePlus One yang punya spesifikasi kelas atas. Pengguna pun puas dibuatnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cyanogen juga baru dapat suntikan dana US$ 80 juta dari sejumlah investor mereka seperti Twitter Vetures, Qualcomm, Telefnica Ventures, Rupert Murdoch dan lainnya. Uang sebesar itu akan digunakan untuk melepas ketergantungan dengan Google secara perlahan.
"Kami sudah menaruh peluru di kepala Google," kata Kirt McMaster, CEO Cyanogen. Seperti dikutip dari Forbes, Rabu (25/3).
Untuk melepas diri dari Google, Cyanogen akan bekerjasama dengan perusahaan bernama Blu untuk membuat ponsel pintar dengan merek dan sistem operasi sendiri. Proyek ini dijadwalkan rampung akhir 2015.
Kami sudah menaruh peluru di kepala GoogleKirt McMaster, CEO Cyanogen |
Ponsel tersebut rencananya akan menggunakan CyanogenMod namun tanpa aplikasi dan layanan Google. Sebagai penggantinya akan disediakan layanan dari pesaing seperti Amazon Appstore, Opera, Nokia Here, Bing bahkan sistem Google Now pun akan digantikan dengan Microsoft Cortana.
Dengan kemampuan serta dukungan berbagai pemain raksasa di industri teknologi, Cyanogen percaya bahwa ponsel mereka bisa sepenuhnya terlepas dari cengkraman Google.
(eno)