Jakarta, CNN Indonesia -- Google memperketat pengawasan konten pada toko aplikasi Play Store dengan membentuk tim khusus untuk menyaring materi seksual yang eksplisit, program jahat atau virus, serta memperkuat sistem nilai pemeringkatan berdasarkan usia.
Dengan cara ini, Google mulai mengontrol Play Store secara ketat. Namun, Google tidak mengadopsi praktik yang menyetujui sebuah aplikasi memenuhi standar kualitas yang ketat.
Dalam keterangan di blog resmi perusahaan, Selasa (17/3), Google berkata akan menyaring setiap aplikasi yang diajukan oleh pengembang untuk melihat apakah konten di dalamnya telah sesuai aturan atau tidak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga:
Android vs iOS, Siapa yang Paling Gemar Akses Porno?Perusahaan meyakinkan pengembang bahwa aturan ini tidak membuat kemacetan pada ketersediaan aplikasi,
game, hingga buku elektronik di Play Store.
Malah, proses baru ini dapat mempercepat proses persetujuan di Play Store dalam 'hitungan jam' setelah pengajuan.
Google juga menerapkan kebijakan baru di toko aplikasi mereka dengan memberi kuesioner kepada pengembang yang mengajukan aplikasi. Pengembang wajib mengisi kuesioner terkait aplikasi mereka untuk membantu sistem pemeringkatan berdasarkan usia konsumen.
"Kita tahu bahwa orang-orang di setiap negara memiliki ide yang berbeda tentang konten yang sesuai untuk anak, remaja dan orang dewasa, sehingga pengumuman hari ini akan membantu pengembang memberi label aplikasi yang lebih baik untuk audiens yang tepat," Google mengatakan dalam posting blog.
Pada Mei mendatang, pengajuan aplikasi yang tidak mengisi kuesioner tidak akan dipublikasikan di Play Store.
Sejauh ini, Apple masih menjadi perusahaan yang mengelola toko aplikasi dengan sangat ketat. Agar sebuah aplikasi dapat dipublikasi di App Store, diketahui butuh waktu ulasan dan persetujuan rata-rata selama tujuh hari.
(adt/eno)