Jakarta, CNN Indonesia -- Operator seluler Indosat memulai metode potong pulsa untuk pembelian aplikasi Android pada Desember 2014, dilanjutkan oleh Telkomsel pada Februari 2015. Kedua pelanggan operator itu memanfaatkan metode ini untuk membeli konten
game di Google Play Store.
Division Head Public Relations Indosat, Adrian Prasanto mengatakan, saat ini tercatat hampir 100 ribu pelanggan Indosat yang memakai metode potong pulsa atau
carrier billing di Play Store.
Ia berkata konten
game paling banyak dibeli dengan metode potong pulsa Indosat, dilanjutkan dengan pembelian konten digital di dalam aplikasi atau
in-app purchase.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga:
Demi 4G LTE, Operator Hati-hati Menata Frekuensi 1.800 MHzSementara di Telkomsel, pelanggan yang memakai metode ini jumlah sekitar 500 ribu pelanggan. Hal ini diungkapkan oleh Aris Sudewo, General Manager Digital Lifestyle Marketing Telkomsel.
Ia berkata, jumlah ini masih sangat kecil, tidak sampai 5 persen dari total pengguna ponsel pintar Android. Pengguna ponsel Android di Telkomsel sendiri kini menguasai 60 persen dari total pengguna ponsel pintar. Sekadar catatan, dari 140 juta pelanggan Telkomsel sepanjang 2014, sebanyak 28 persen adalah pengguna ponsel pintar.
“Kebanyakan pengguna Android membeli
game, entertainment, dan beberapa membeli
e-book dari
carrier billing kami,” kata Aris Sudewo saat dihubungi
CNN Indonesia.
Setiap konten yang dibeli di Play Store melalui saluran pembayaran potong pulsa dari operator seluler ini, akan dikenakan biaya tambahan 10 persen yang merupakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Misalnya, pengguna membeli konten seharga Rp 10.000, maka pulsa yang ditarik adalah Rp 11.000, di mana biaya Rp 1.000 itu merupakan PPN. “Ini memang aturan dari negara, jadi tidak bisa dilepas,” ucap Aris.
Operator seluler mengambil keuntungan dari jatah bagi hasil sebesar 30 persen yang didapatkan Google. Sementara itu, menurut Aris, pengembang aplikasi tetap mendapatkan jatah 70 persen dari setiap konten yang dibeli.
Ketika ditanya berapa persen keuntungan operator seluler dari pembelian potong pulsa ini, baik Indosat dan Telkomsel enggan mengungkapnya.
“We can’t disclose it yet,” kata Adrian.
“Yang jelas, kami tidak mengambil keuntungan dari pengembang aplikasi. Mereka tetap dapat jatah 70 persen. Sementara kami mengambil untung dari jatah Google,” tegas Aris.
Pola bagi hasil macam ini juga berlaku di toko aplikasi
platform lain, seperti BlackBerry World, Windows Phone Store, dan Nokia Store.
(adt)