Konten Game di Android Banyak Dibeli dengan Potong Pulsa

Aditya Panji | CNN Indonesia
Minggu, 22 Mar 2015 10:45 WIB
Sejak metode potong pulsa hadir di Indonesia, game menjadi konten yang paling banyak dibeli para pelanggan Indosat dan Telkomsel, diikuti dengan konten hiburan.
Pengguna Android memanfaatkan metode potong pulsa dari operator seluler di Indonesia untuk membeli konten game. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Operator seluler Indosat memulai metode potong pulsa untuk pembelian aplikasi Android pada Desember 2014, dilanjutkan oleh Telkomsel pada Februari 2015. Kedua pelanggan operator itu memanfaatkan metode ini untuk membeli konten game di Google Play Store.

Division Head Public Relations Indosat, Adrian Prasanto mengatakan, saat ini tercatat hampir 100 ribu pelanggan Indosat yang memakai metode potong pulsa atau carrier billing di Play Store.

Ia berkata konten game paling banyak dibeli dengan metode potong pulsa Indosat, dilanjutkan dengan pembelian konten digital di dalam aplikasi atau in-app purchase.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Demi 4G LTE, Operator Hati-hati Menata Frekuensi 1.800 MHz

Sementara di Telkomsel, pelanggan yang memakai metode ini jumlah sekitar 500 ribu pelanggan. Hal ini diungkapkan oleh Aris Sudewo, General Manager Digital Lifestyle Marketing Telkomsel.

Ia berkata, jumlah ini masih sangat kecil, tidak sampai 5 persen dari total pengguna ponsel pintar Android. Pengguna ponsel Android di Telkomsel sendiri kini menguasai 60 persen dari total pengguna ponsel pintar. Sekadar catatan, dari 140 juta pelanggan Telkomsel sepanjang 2014, sebanyak 28 persen adalah pengguna ponsel pintar.

“Kebanyakan pengguna Android membeli game, entertainment, dan beberapa membeli e-book dari carrier billing kami,” kata Aris Sudewo saat dihubungi CNN Indonesia.

Setiap konten yang dibeli di Play Store melalui saluran pembayaran potong pulsa dari operator seluler ini, akan dikenakan biaya tambahan 10 persen yang merupakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Misalnya, pengguna membeli konten seharga Rp 10.000, maka pulsa yang ditarik adalah Rp 11.000, di mana biaya Rp 1.000 itu merupakan PPN. “Ini memang aturan dari negara, jadi tidak bisa dilepas,” ucap Aris.

Operator seluler mengambil keuntungan dari jatah bagi hasil sebesar 30 persen yang didapatkan Google. Sementara itu, menurut Aris, pengembang aplikasi tetap mendapatkan jatah 70 persen dari setiap konten yang dibeli.

Ketika ditanya berapa persen keuntungan operator seluler dari pembelian potong pulsa ini, baik Indosat dan Telkomsel enggan mengungkapnya. “We can’t disclose it yet,” kata Adrian.

“Yang jelas, kami tidak mengambil keuntungan dari pengembang aplikasi. Mereka tetap dapat jatah 70 persen. Sementara kami mengambil untung dari jatah Google,” tegas Aris.

Pola bagi hasil macam ini juga berlaku di toko aplikasi platform lain, seperti BlackBerry World, Windows Phone Store, dan Nokia Store.

(adt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER