Ponsel Asus Segera Berlabel 'Made in Indonesia'

Aditya Panji | CNN Indonesia
Selasa, 31 Mar 2015 14:21 WIB
Ponsel pintar besutan Asus akan segera diproduksi di Indonesia. Perusahaan manufaktur asal Batam dipilih sebagai basis produksi.
Rex Lee, Regional Head of Asia Asus (CNN Indonesia/Aditya Panji)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan teknologi Asus sedang dalam proses memproduksi ponsel pintar seri Zenfone di Batam, Kepulauan Riau, sebagai upaya memenuhi regulasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen untuk ponsel berteknologi 4G LTE yang berlaku pada awal 2017.

Asus bekerjasama dengan perusahaan manufaktur Sat Nusapersada yang berbasis di Batam dan akan memulai produksi ponsel pintar antara April atau Mei 2015.

Regional Head of Asia di Asus, Rex Lee mengatakan, pabrik itu akan memproduksi sejumlah model ponsel pintar Asus termasuk seri ponsel kelas menengah Zenfone 2 yang diprediksi bakal laris di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Zenfone 2, Ponsel Pertama dengan RAM 4 GB

Regional Head of Asia di Asus, Rex Lee mengatakan, pabrik itu akan memproduksi sejumlah model ponsel pintar Asus termasuk seri ponsel kelas menengah Zenfone 2 yang diprediksi bakal laris di Indonesia.

Dalam rencana ini, Rex belum bisa memastikan persentase TKDN pada ponsel Zenfone 2 yang diproduksi di Batam. "Kami belum menghitung persentase TKDN-nya karena sampai sekarang belum melakukan produksi. Kita akan mengetahui jika produksi sudah dimulai," ujar Rex saat ditemui usai jumpa pers di Jakarta, Selasa (31/3).

Upaya pemerintah memberlakukan regulasi TKDN ini membuat sejumlah perusahaan teknologi asing menyiapkan basis produksi di Jakarta. Bukan hanya Asus, saat ini tercatat Oppo dan Samsung juga akan memulai produksi ponsel 4G LTE di Indonesia.

Peraturan ini diminta oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan. Jika produsen ponsel asing tak memenuhi syarat itu, mereka tak diizinkan untuk mengimpor produk ke Indonesia.

Menurut rencana, TKDN tidak hanya menghitung persentase komponen peranti keras pada ponsel, tetapi juga peranti lunak dan jasa. Jadi, jika produsen ponsel merekrut tenaga kerja lokal, menyediakan basis produksi di Indonesia, membuka toko retail atau menyediakan pusat layanan purna jual, itu sudah dihitung TKDN.

Asus sendiri membangun dua lini produksi di pabrik Sat Nusapersada. Pekerja di sana akan dibagi dalam tiga shift dalam waktu 24 jam dan ditargetkan bisa memproduksi 150 ribu unit per bulan.

Rex mengklaim saat ini Asus merupakan produsen ponsel pintar terbesar ketiga di Indonesia setelah Samsung dan Smartfren. Mengutip data lembaga riset IDC, Asus mengatakan mereka menguasai 12,5 persen pangsa pasar ponsel pintar di Indonesia sepanjang 2014 dengan angka pengiriman 1.108.151 unit.

Baca juga: Asus Kuasai 33,1% Pasar Laptop Indonesia

Di tahun 2015 ini, perusahaan menargetkan bisa menjual 8 juta unit ponsel pintar di mana 50 persen di antaranya adalah seri Zenfone 2. Rex menegaskan bahwa ponsel Zenfone 2 yang diproduksi di Batam hanya untuk memenuhi permintaan pasar Indonesia, dan tidak untuk diekspor ke luar negeri.

Sejauh ini, Asus memproduksi ponsel pintarnya di Tiongkok dan sedang menyiapkan di Indonesia. "Kami membangun basis produksi di Batam untuk memenuhi aturan TKDN pemerintah," jelas Rex.

Perusahaan asal Taiwan itu percaya investasi besarnya di Batam bakal berbuah manis karena Indonesia disebutnya merupakan pasat terbesar di Asia Tenggara.

(adt/tyo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER