Domain .id Bukan Jaminan Situs Media Islam Tak Ditutup

Trisno Heriyanto | CNN Indonesia
Kamis, 02 Apr 2015 14:36 WIB
Sejumlah situs media Islam yang diblokir pemerintah berganti alamat. Tapi itu bukan berarti situs tersebut bisa bertahan selamanya.
Ilustrasi (Startup Stock Photos)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah situs media Islam yang diblokir pemerintah berganti alamat. Tapi itu bukan berarti situs tersebut bisa bertahan selamanya.

Situs arrahmah dan hidayatullah memutuskan untuk mengganti domain yang sebelumnya pakai .com kini menjadi .id. Langkah ini disinyalir menjadi salah satu cara mereka untuk mencegah pemblokiran.

Namun menurut Sigit Widodo, Ketua Pandi Bidang Sosialisasi, menggunakan domain .id bukan berarti situs mereka aman. Situs bisa kembali dilumpuhkan jika memang terbukti mengandung konten yang melanggar hukum.
"Bedanya kalau mereka pakai domain .id, pemerintah tidak bisa langsung blokir, ada prosesnya. Tidak seperti domain .com," kata Sigit kepada CNN Indonesia, Kamis (2/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proses yang dimaksud Sigit adalah, dimintainya keterangan pemilik situs jika memang ada laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) soal konten yang tidak pantas. Laporan ini kemudian bisa diteruskan dan dapat dibawa ke pengadilan untuk pembuktian apakah konten tersebut benar melanggar atau tidak.

"Ini yang membedakan kami dengan domain .com. Orang yang pakai .id identitasnya bisa diketahui dengan jelas, jadi pemerintah tidak bisa main blokir," Sigit meneruskan.

Sejauh ini Sigit mengaku belum menemui kasus laporan soal situs radikalisme yang memakai domain .id, kebanyakan yang mereka tangani adalah situs berbau pornografi, perjudian, dan obat-obatan terlarang.

"Kalau situs porno memang sudah jelas aturannya, berbeda dengan situs radikalisme. Ini harus diputuskan oleh pengadilan, kecuali pemilik situs memang tidak keberatan atau tidak merespons dalam tiga har setelah pemberitahuan," jelas Sigit.

(eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER