Jakarta, CNN Indonesia -- Facebook sebagai jejaring sosial kini memiliki dua aplikasi pesan instan, yakni WhatsApp dan Facebook Messenger. Mark Zuckerberg selalu pendiri dan CEO Facebook menuturkan pandangan terpisah mengenai kedua aplikasi tersebut.
Keduanya, WhatsApp dan Facebook Messenger adalah dua layanan pesan instan besar dalam skala dunia, dengan masing-masing pengguna 700 juta dan 600 orang. Zuckerberg mengakui awalnya terkesan agak "berlawan" untuk memiliki dua layanan ini, namun ia mengatakan masyarakat menggunakannya dengan cara yang berbeda.
WhatsApp yang telah diakuisisi Facebook pada 2014 sebesar US$ 22 miliar atau setara Rp 268 triliun dianggap sebagai 'alat' yang sangat berguna untuk mengganti pesan teks, ditambah sekarang sudah dilengkapi dengan fitur panggilan suara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Facebook Messenger dipusatkan untuk tetap terhubung dengan teman-teman di dalam jejaring sosialnya, serta diperkaya dengan layanan transaksi uang.
"Fokus Messenger lebih kepada ekspresi dan serangkaian kegunaannya dicocokan dengan platformnya," tutur Zuckerberg, seperti dikutip dari situs Quartz.
Pada Maret lalu di acara konferensi pengembang Facebook, perusahaan membuka Messengernya sebagai platform pengembang pihak ketiga agar bisa membuat aplikasi. Kemudian salah satu pendiri WhatsApp, Brian Acton mengatakan aplikasinya tidak akan merilis API yang sama karena timnya sangar berhati-hati terhadap pengalaman pengguna.
Sekadar catatan, dari 1,44 miliar pengguna aktif Facebook per bulan, 87 persen mengakses jejaring sosial itu melalui perangkat mobile. Peran Facebook dalam ranah mobile terbilang kencang, 73 persennya menyumbang pendapatan iklan perusahaan.
Seperti yang kita tahu, sejauh ini Facebook telah memiliki tiga macam aplikasi mobile, yaitu WhatsApp, Messenger, dan Instagram.
Facebook telah menyelesaikan transaksi untuk mengakuisisi WhatsApp pada Oktober lalu dengan harga akhir US$ 22 miliar (Rp 268 triliun), atau naik US$ 3 miliar dari kesepakatan awal, karena kenaikan harga saham Facebook dalam beberapa bulan terakhir.
Akuisisi ini menggarisbawahi nilai perusahaan rintisan berbasis digital yang berkembang pesat dan keinginan perusahaan mapan untuk membeli mereka.
Untuk Messenger sendiri diluncurkan pada 2011 dan dirancang secara terpisah mulai April 2014. Kala itu, Facebook meminta pengguna untuk memasang aplikasi Facebook Messenger secara mandiri yang memungkinkan untuk berkirim pesan teks, pesan video, pesan suara, dan melakukan panggilan telepon secara gratis.
(eno)