Ilmuwan Hingga CEO Teknologi yang Gentar Hadapi 'Ultron'

Susetyo Dwi Prihadi | CNN Indonesia
Selasa, 28 Apr 2015 13:42 WIB
Tak hanya orang awam, beberapa orang yang dekat dengan teknologi pun juga merasakan kekhawatirannya terhadap kecerdasan buatan.
Kecerdasan buatan diyakini dapat menjadi ancaman bagi manusia (CNN Indonesia/Laudy Gracivia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Cita-cita manusia membuat artifical intellgince (AI), atau kecerdasan buatan untuk mempermudah manusia. Namun bagi beberapa orang yang disebut orang jenius, Al bisa menjadi ancaman seperti halnya Ultron di sekuel film Avengers.

Di film layar lebar yang diangkat dari komik Marvel itu, diceritakan Ultron adalah kecerdasan buatan dari Tony 'Iron Man' Stark (Robert Downey Jr) yang malah berbalik menyerang kelompok pahlawan super ini.

Dalam dunia nyata kecerdasan buatan sudah ada dalam beberapa peranti lunak dan keras yang ditanamkan. Sadar atau tidak, di masa depan beberapa orang jenius ini takut akan kehadirannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti CNN Indonesia rangkum dari berbagai sumber, mulai dari ilmuwan hingga bos teknologi menyuarakan nada sumbang dan kekhawatirannya mengenai kedatangan AI yang bisa 'menjajah' manusia.

Stephen Hawking

Fisikawan nyentrik asal Inggris ini menyatakan kecemasannya terhadap kecerdasan buatan yang menurutnya dapat mengancam keberadaan manusia di masa depan.

"Jika ada sekumpulan alien cerdas mengirimkan pesan berbunyi 'kita akan tiba di Bumi beberapa dekade lagi', apakah manusia akan membalas 'baik, hubungi kami jika sudah sampai -- lampu akan kami biarkan menyala'? Tentu saja tidak. Inilah yang terjadi seputar AI," ujar Hawking kepada media Inggris The Independent.

Ia kembali menyinggung soal perkembangan AI tak lama setelah mendapatkan teknologi baru untuk pembaruan komputer canggihnya.

"AI akan berkembang dengan sendirinya dalam kisaran yang saya yakin akan terus meningkat. Sementara kita, manusia, terbatas oleh evolusi biologis, nantinya tidak akan mampu bersaing dan akhirnya akan tersingkir," tutur Hawking kepada BBC.

Bill Gates

Menurut pendiri Microsoft Bill Gates, kecerdasan buatan harus dikelola dengan baik agar hal yang tak diinginkan manusia tidak terjadi.

"Pertama, mesin-mesin nantinya akan mengerjakan banyak pekerjaan untuk kita dan dibuat agar tidak menjadi super cerdas," kata Gates dikutip dari Metro.co.uk.

"Itu (kecerdasan buatan) seharusnya menjadi positif jika kita mengelolanya dengan baik," lanjutnya.

Gates menambahkan meskipun ia kini aktif bekerja pada proyek-proyek yang melibatkan kecerdasan buatan sebagai asisten digital pribadi, seperti Cortana, ia mengatakan bahwa hal ini dapat membahayakan manusia jika dikembangkan secara berlebihan.
Elon Musk merupakan salah satu pengusaha nyentrik yang sangat mengkhawatirkan kecerdasan buatan.

Elon Musk

Sebagai pendiri perusahaan teknologi Tesla dan perakit wahana antariksa SpaceX, Elon Musk tentunya memiliki antusias tinggi terhadap perkembangan teknologi.

Siapa sangka, ia menjadi salah satu orang yang menentang AI.

Ia sempat berkomentar pada pertengahan November lalu bahwa kemajuan teknologi khususnya AI kini berkembang semakin cepat dan manusia bisa saja terancam eksistensinya.

Kemudian bulan Oktober silam ia juga memberikan pernyataan sensasional tentang AI. Saking bahayanya, ia meyakini AI bisa dipakai untuk memanggil setan.

"Cerita tentang laki-laki menggunakan pentagram dan air suci guna mengendalikan setan tak kunjung berhasil, maka AI bisa digunakan untuk memanggil setan," ujarnya.

Musk juga sempat berbagi kicauannya di akun jejaring sosial Twitternya bahwa AI lebih bahaya dari senjata nuklir.

Dari laporan TIME, lelaki yang kerap dijuluki sebagai "Iron Man" itu menyerukan penetapan regulasi nasional maupun internasional terkait perkembangan AI.

Steve Wozniak

Salah satu pendiri Apple Steve Wozniak mengungkapkan keresahannya terhadap kehadiran Al yang berkembang dengan cepat dan bisa beradaptasi layaknya manusia. Sebab menurutnya, selain memiliki manfaat, juga sangat berpotensi membahayakan umat manusia.

AI bisa sangat buruk bagi umat manusia. Kita bisa menjadi 'hewan peliharaan' untuk 'tuan robot' atau hanya semut yang tergencet. Tak perlu diragukan lagi, komputer akan mengambil alih dunia dari manusia," sebutnya.


(tyo/eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER