Ilmuwan Meramal Hasil Pemilu Inggris Lewat Twitter

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Jumat, 08 Mei 2015 13:29 WIB
Sekelompok ilmuwan di Inggris mencoba menebak hasil pemilu lewat algoritma khusus yang mereka ciptakan untuk Twitter. Hasilnya diklaim akurat.
Ilustrasi (Reuters/Dado Ruvic)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jejaring sosial Twitter tak hanya menjadi wadah berkeluh kesah para penggunanya, namun bisa juga digunakan untuk memprediksi hasil pemilihan umum atau pemilu Inggris.

Sekelompok ilmuwan komputer dari University of Warwick berkolaborasi dengan mitra di Department of Journalism di City University London dan Information Technologies Institute untuk memberdayakan Twitter sebagai alat prediksi pemilu Inggris. Mereka bahkan mengklaim perhitungan Twitter bisa lebih akurat dari cara manual.

Tim ilmuwan tersebut menggunakan algoritma yang 'memungut' tweets atau kicauan berbau politik, menjumlahkannya, lalu memasukan informasi ini ke dalam laporan pemungutan suara konvensional. Dari situ mereka bakal menghasilkan prediksi harian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendekatan ini bakal memberikan wawasan krusial mengenai bagaimana opini publik berkembang dan faktor-faktor yang memengaruhi perubahaan dukungan.

"Kami berusaha menjelaskan dan menarik pendapat atau konten yang penuh arti dari masyarakat terkait pemilu. Metode ini melibatkan jumlah pengguna yang mention partai politik, serta mereka yang mengekspresikan opini negatif," terang salah satu ilmuwan, Adam Tsakalidis.

Ia menyambung, "memprediksi pemilu menggunakan data di media sosial telah dicoba sebelumnya. Kami pun punya bukti bahwa pendekatan ini sangat efektif."

Tsakalidis sendiri telah mengembangkan inti algoritma yang memprediksi suara pemilu. Ia mengembangkan model algoritma tersebut dan menggunakannya untuk prediksi pemilu di Yunani pada Januari silam. Hasilnya pun diklaim 31 persen lebih akurat.

Pemilu dilangsungkan di Inggris Raya hari ini, Kamis (7/5). Partai Konservatif Inggris kembali memenangkan pemilihan umum berdasarkan hasil hitung cepat dengan perolehan kursi terbanyak di parlemen. Sementara itu, Partai Buruh yang sebelumnya diprediksi akan terpaut tipis dengan Konservatif justru anjlok.

Partai Konservatif pimpinan David Cameron mendapatkan 316 kursi, sementara Partai Buruh yang digawangi Ed Milliband dapat 239 kursi.

Partai Nasional Skotlandia, SNP, mendapatkan 58 kursi dan Liberal Demokrat 10 kursi, UKIP dan Partai Hijau masing-masing mendapat dua kursi, dari 650 kursi parlemen Westminster yang diperebutkan. Sejauh ini hasil hitung cepat terbukti akurat.

Dengan hasil ini, Cameron akan kembali menjabat perdana menteri Inggris untuk lima tahun ke depan.



(eno/eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER