Pornografi Jadi Masalah Serius di Twitter

Aditya Panji | CNN Indonesia
Kamis, 07 Mei 2015 08:30 WIB
Analis Robert Peck dari SunTrust Robinson Humphrey, memprediksi ada sekitar 10 juta akun dari 300 juta pengguna Twitter, yang berbagi konten pornografi.
Kantor pusat Twitter di San Francisco, California, AS. (REUTERS/Robert Galbraith)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jejaring sosial Twitter mengalami masalah serius karena di sana banyak beredar konten pornografi. Analis Robert Peck dari lembaga konsultan finansial SunTrust Robinson Humphrey, pekan lalu menerbitkan laporan yang memprediksi ada sekitar 10 juta akun dari 300 juta pengguna Twitter, yang berbagi konten pornografi.

Peck mengingatkan agar Twitter melakukan aksi bersih-bersih terhadap konten pornografi. Jika tidak, ia memprediksi para pengiklan akan hengkang lantaran kecewa iklan mereka tidak muncul di profil yang ditargetkan.

Di Indonesia sendiri, Twitter merupakan salah satu media sosial yang sering dimanfaatkan untuk menyebarkan konten pornografi, bersama Facebook dan YouTube.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Menkominfo Minta Warga Laporkan Prostitusi Online

Kementeri Komunikasi dan Informatika, telah mengeluarkan imbauan agar warga secara aktif melaporkan akun yang gemar menyebarkan konten asusila di tiga media sosial tersebut.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, bahkan meminta warga melaporkan kegiatan promosi prostitusi di Twitter yang sifatnya ditujukan langsung dari penyedia jasa prostitusi kepada pengguna.

"Terus-menerus saja dilaporkan, dengan begitu nanti Twitter akan mendengar dan mengambil sikap tegas," ujar Rudiantara beberapa waktu lalu.

Karena banyaknya akun dan konten pornografi di Twitter ini, perusahaan riset media digital dan televisi Nielsen, pada Senin (5/5) menangguhkan sementara kerja sama iklan mereka dengan Twitter karena iklan yang telah mereka rancang muncul di akun bernama "Daily Dick Pictures" dan "Homemade Porn."

Promosi tersebut tidak seharusnya muncul di sana, dan Twitter menyalahkan karena terjadi bug pada sistem mereka. "Kami berkomitmen untuk menyediakan lingkungan yang aman bagi pemegang merek untuk membangun bisnis mereka, dan tim produk kami bekerja untuk memperbaiki masalah ini," ujar juru bicara Twitter seperti dikutip dari Adweek.

Ternyata Nielsen tidak sendirian. Promosi dari perusahaan farmasi Duane Reade, perusahaan media NBCUniversal dan perusahaan minuman berenergi Gatorade, juga muncul pada linimasa akun yang menyebarkan foto dan video pornografi. (adt/eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER