Jakarta, CNN Indonesia -- Armada mobil tanpa setir buatan Google telah menjalani perjalanan sekitar 2,7 juta kilo meter untuk mengumpulkan data tentang kinerjanya. Dan untuk pertama kalinya Google mengungkap data kecelakaan yang pernah dialami mobil yang mereka sebut self-driving ini.
Dalam sebuah publikasi di blog resmi perusahaan, dalam waktu lebih dari enam tahun, Google mengatakan mobil tanpa kendali sopirnya telah mengalami 11 kecelakaan kecil yang mengakibatkan kerusakan ringan dan tidak ada cedera.
Kecelakaan yang terjadi pada mobil pintar ini bukan karena kesalahan mobil itu sendiri. “Tidak pernah mobil pintar ini menjadi penyebab kecelakaan,” ujar Chris Urmson, pemimpin proyek mobil tanpa sopir Google.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga:
Truk Tanpa Supir Mengaspal di JalananDi negara bagian California, terdapat tiga kecelakaan mobil pintar Google sejak September 2014. Hal ini diungkap Google kepada regulator transportasi setempat ketika ingin menjalani uji coba mobil pintar di jalan raya.
Tercatat ada tujuh kecelakaan ketika mobil sedang berhenti. Lainnya, mobil Google menabrak atau tertabrak mobil lain. Sementara itu, delapan dari 11 kecelakaan tabrakan terjadi di jalan perkotaan.
Ia berkata saat ini Google memiliki 20 armada mobil tanpa setir. Mereka menjalani uji coba sekitar 16.000 kilo meter per pekan di jalan perkotaan.
Google mengklaim sensor dan peranti lunak pada mobil dapat membuat mobil ini mengambil tindakan lebih cepat ketimbang jika mobil dikendalikan oleh manusia.
"Kami akan terus mendorong uji coba ribuan kilo meter lagi sehingga kita semua dapat memahami insiden umum yang menyebabkan banyak dari kita tidak menyukai mengemudi," tulis Urmson. "Dan kami akan terus bekerja keras mengembangkan mobil self-driving yang dapat memikul beban ini untuk kita."
(adt/eno)