Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan rintisan Sepulsa coba memberi pengalaman baru dalam mengisi pulsa perangkat telekomunikasi secara elektronik dengan bonus voucher diskon pada situs web jual beli online (e-commerce) dan layanan lain di Indonesia.
Sepulsa menyediakan isi ulang pulsa dari perusahaan telekomunikasi Telkomsel, Indosat, XL Axiata, Axis, Tri, Smartfren, dan Bolt.
Pendiri Sepulsa Ananto Wibisono mengatakan, sejauh ini ada beberapa perusahaan telekomunikasi yang telah bermitra langsung dengan mereka, namun ada pula pulsa yang masih disediakan oleh pihak ketiga di luar perusahaan telekomunikasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam waktu dekat ini kita targetkan makin banyak perusahaan telekomunikasi yang bermitra langsung dengan kami agar memberi layanan lebih cepat dalam pengiriman pulsa," ujar Ananto dalam jumpa pers peluncuran Sepulsa di Jakarta, Selasa (12/5).
Perusahaan yang berbasis di Jakarta ini menyadari bahwa pesaing mereka adalah para pemilik kios di pinggir jalan hingga perusahaan perbankan yang menyediakan jasa isi pulsa. Ananto mengklaim layanannya telah digunakan oleh lebih dari 1.000 pengguna dan menargetkan bisa merangkul sejumlah merchant sebagai daya tarik utama melakukan isi pulsa di Sepulsa.
Sejauh ini Sepulsa hadir dalam bentuk aplikasi Android dan pada versi situs web. Mereka bakal menyediakan aplikasi untuk perangkat Android. Transaksi di Sepulsa bisa dilakukan dengan transfer bank, kartu debit, atau kartu kredit berlogo Visa dan MasterCard.
Sepulsa menyediakan pulsa senilai Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu. Setiap kali membeli pulsa, pengguna diizinkan memilih tiga voucher diskon e-commerce. Bisa dari Groupon, Uber, Bhinneka, dan Berrybenka.
Ananto, yang sempat bekerja di Groupon Indonesia, mengklaim layanan ini aman untuk konsumen karena memanfaatkan jasa payment gateway dari Veritrans. Sepulsa menggunakan koneksi 128 bit EV SSL yang dienkripsi.
"Untuk menambah keamanan transaksi, Sepulsa juga menggunakan 3D Secure dengan menambahkan otentifikasi dari pemilik kartu ketika proses pembelian," ujarnya.
Sepulsa melihat potensi bisnis mereka dapat berkelanjutan karena menurut Ananto, di Indonesia sebanyak 90 persen pelanggan seluler memakai kartu prabayar yang mewajibkan pelanggan mengisi pulsa terlebih dahulu agar bisa memakai layanan telekomunikasi.
(eno)