Jakarta, CNN Indonesia -- Ular saat ini hidup di berbagai macam habitat, mulai dari daratan, perairan, sampai pepohonan. Tapi para ilmuwan meyakini ular pertama berevolusi di darat, bukan di lautan seperti yang selama ini banyak dipercaya.
Nenek moyang ular disebut sebagai binatang
nocturnal yaitu binatang yang aktif pada malam hari, predator yang berburu dengan diam-diam, dan memiliki kaki belakang kecil plus pergelangan dan jari.
Begitulah hasil penelitian tim dari Universitas Yale, seperti dimuat di Jurnal BMC Evolutionary Biology.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Di saat asal ular jadi perdebatan sekian lama, ini kali pertama hipotesis-hipotesis itu diuji secara menyeluruh menggunakan metode yang canggih,” kata Allison Hsiang, penulis penelitian tersebut.
Hsiang mengatakan, dengan menganalisis gen, fosil, dan anatomi dari 73 spesies ular dan kadal, baik yang masih ada maupun sudah punah, “Kami berhasil mendapatkan rekonstruksi menyeluruh pertama tentang seperti apa nenek moyang ular itu sebenarnya,” kata Hsiang.
Mereka berkesimpulan, nenek moyang ular itu hidup di ekosistem hutan yang hangat di belahan bumi selatan sekitar 128 juta tahun yang lalu. Mereka diduga datang dari superbenua kuno Laurasia.
Ketika kebanyakan nenek moyang reptil aktif pada siang hari (
Diurnal), nenek moyang ular justru adalah
nocturnal alias aktif pada malam hari.
Perilaku
diurnal kemudian muncul pada 50-45 juta tahun lalu dengan hadirnya Colubroidea,
famili ular yang menurunkan 85 persen spesies ular yang hidup saat ini.