Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Tiongkok mengatakan bakal menghabiskan dana sebesar US$ 182 miliar atau sekitar Rp 2.383 triliun untuk meningkatkan kecepatan akses Internet hingga akhir 2017 mendatang guna mendorong perekonomian negara.
Pemerintah Pusat akan menginvestasikan sekitar US$ 69,3 miliar pada tahun ini untuk pembangunan infrastruktur jaringan pitalebar, dan sisanya dihabiskan dalam dua tahun berikutnya.
Dalam keterangan di situs web pemerintah, tujuan utama mereka adalah menyediakan jaringan serat optik dan jaringan Internet
mobile generasi keempat atau 4G Long Term Evolution (LTE).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiongkok tercatat sebagai negara urutan ke-82 untuk rata-rata kecepatan koneksi Internet, menurut data perusahaan penyedia layanan komputasi awan Akamai pada kuartal empat 2014. Kecepatan Internet di Tiongkok lebih lambat dari Malaysia, Thailand, dan Taiwan.
Tiongkok sedang punya program meningkatkan perekonomian negara agar manufaktur teknologinya lebih maju di bidang keantariksaan, perdagangan elektronik
(e-commerce), energi ramah lingkungan, dan bioteknologi pada tahun 2025.
Perdana Menteri Tiongkok, Li Keqiang, sudah memberi mandat bahwa Internet dan teknologi merupakan katalis penting untuk meningkatkan ekonomi.
Tiga operator telekomunikasi papan atas milik negara, yaitu China Mobile, China Unicom, dan China Telecom, bakal mendukung program pemerintah ini dengan meningkatkan kecepatan akses juga memberi potongan tarif guna memicu migrasi massal menuju teknologi 4G LTE.
(adt)