Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah organisasi dari beberapa negara menolak program Internet.org yang digagas oleh Facebook. Bukan karena menolak tujuan kampanye ini yang ingin menghubungkan pengguna seluler dengan internet, namun ada beberapa masalah menjadi perhatian.
ICT Watch yang menjadi salah satu bagian organisasi menolak peluncuran platform tersebut mengatakan bahwa aplikasi dan harus diperlakukan sama, tanpa diskirimnasi. Dan memang netralitas jaringan masih menjadi salah satu alasan penolakan tersebut.
CNN Indonesia mengutip surat terbuka yang ditujukan ke Mark Zuckerberg oleh 58 organisasi dari belahan negara lain, mengatakan bahwa netralitas internet mendukung kebebasan berekspresi dan kesetaraan kesempatan dengan memungkinkan setiap orang untuk mencari, menerima, dan menyampaikan informasi dan berinteraksi secara setara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal ini membutuhkan Internet dikelola sebagai sebuah platform terbuka yang mengkondisikan penyedia/penyelenggara jaringan memperlakukan semua konten, aplikasi, dan layanan secara setara, tanpa diskriminasi," sebut isi surat tersebut.
Ditambahkan juga, aspek penting dari netralitas Internet menyatakan bahwa setiap orang harus dapat berinovasi mengembangkan manfaat Internet tanpa harus terhambat oleh izin.
Selain masalah netralitas jaringan, aspek lain yang menyebabkan Internet.org mendapatkan penolakan adalah:
Zero rating: Zero rating adalah praktek oleh penyedia / penyelenggara layanan telekomunikasi atau Internet yang menawarkan pelanggan mereka sebuah set (paket) khusus layanan atau aplikasi yang bebas biaya karena tidak menggunakan penghitungan data plan yang berlaku.
Praktek ini secara inheren adalah diskriminatif, sehingga telah dilarang atau dibatasi prakteknya di sejumlah negara seperti di Kanada, Belanda, Slovenia dan Chili.
Zero Rating menjadi model dasar Internet.org saat ini. Facebook menjalin kemitraan dengan penyedia atau penyelenggara layanan telekomunikasi atau Internet di seluruh dunia untuk menawarkan akses ke aplikasi atau situs Internet tertentu kepada pengguna tanpa dikenakan biaya.
Perjanjian ini membahayakan kebebasan dan kesetaraan kesempatan dalam berekspresi dengan membiarkan penyedia / penyelenggara layanan menetapkan mana layanan Internet yang bisa mendapatkan keistimewaan dan mana yang tidak.
Hal ini dapat mengganggu arus informasi yang bebas dan hak masyarakat terkait dengan jaringan telekomunikasi / Internet.
Nomenclature: Nomenklatur (penamaan, tata nama) Internet.org menyesatkan karena melabel praktek Zero-Rating (yang dilakukan Facebook) dengan nama / sebagai "Internet". Padahal sebenarnya yang ditawarkan (oleh Internet.org) hanyalah segelintir dari Internet.
Proyek Internet.org ini bertindak sebagai "walled garden" (taman bertembok alias closed platform/ecosystem) di mana beberapa layanan sengaja lebih dipilih dibandingkan dengan yang lainnya. Dan tentu saja, ini adalah salah satu bentuk pelanggaran netralitas Internet.
Freedom of expression: Proyek Internet.org ini juga menimbulkan risiko lain atas kebebasan berekspresi. Kemampuan melakukan sensor atas gerbang Internet semakin mapan, sebagaimana pemerintah di sejumlah negara yang represif/otoriter memerintahkan Internet Service Provider (ISP) untuk memblokir akses ke situs atau layanan tertentu tanpa legitimasi prosedur yang sah, transparan dan akuntabel.
Privacy: Ada ketakutan timbulnya implikasi privasi penggunanya lantaran penggunaan Internet.org. Kebijakan privasi Facebook sendiri saat ini tidak atau belum memberikan perlindungan yang memadai bagi pengguna Internet baru, bahkan beberapa di antara mereka bisa jadi tidak mengerti bagaimana data pribadi mereka akan digunakan.
Senada dengan yang dilakukan oleh Facebook, Internet.org kemungkinan juga mengumpulkan data pribadi pengguna ketika mereka menggunakan aplikasi dan layanan yang merupakan bagian dari programnya.
Security: Implementasi Internet.org saat ini mengancam keamanan pengguna Internet dan Internet itu sendiri secara keseluruhan. Pada update (pengumuman tentang Internet.org) per 4 Mei 2015, disampaikan larangan penggunaan TLS (Transport Layer Security), Secure Socket Layer (SSL), atau enkripsi HTTPS oleh para penyedia layanan atau konten yang (ingin) berpartisipasi.
Two-tiered Internet: Ledakan ekonomi yang didorong oleh Internet di negara-negara maju harus dibagi rata dengan tiga miliar orang berikutnya, tidak dihambat oleh Internet model two-tiered ala Facebook. Two-tiered Internet merujuk pada arsitektur Internet yang melakukan diskriminasi atas kualitas (kecepatan dan kestabilan) trafik pada mereka yang mampu membayar lebih mahal.
"Untuk itulah kami mendesak Facebook agar menegaskan dukungannya atas definisi sejati netralitas Internet, di mana semua aplikasi dan layanan diperlakukan sama dan tanpa diskriminasi, khususnya di negara berkembang dengan tiga miliar pengguna internet." surat tersebut menyebutkan.
"Dan Facebook harus mengatasi kelemahan signifikan atas privasi dan keamanan yang melekat dalam iterasi (konsep) Internet.org saat ini.