Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan operator seluler Telkomsel mulai mengoperasikan 12 base transceiver station (BTS) di Desa Kewar, Kecamatan Lamaknen Selatan, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang berlokasi satu kilo meter dari perbatasan Timor Lester.
Dengan mengoperasikan BTS di Kewar tersebut, kini Telkomsel telah menggelar 12 BTS yang berlokasi tepat di perbatasan Indonesia dengan Timor Leste.
Executive Vice President Telkomsel Area Jawa-Bali, Yetty Kusumawati mengatakan, pengoperasian BTS di wilayah perbatasan itu disebutnya sebagai kewajiban sebagai perusahaan milik negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menghadirkan jaringan hingga wilayah perbatasan negara merupakan wujud nyata Telkomsel dalam melayani masyarakat Indonesia tanpa pilih-pilih lokasi dan motivasi bisnis semata," ujar Yetty dalam siaran pers yang diterima
CNN Indonesia, Sabtu (30/5).
Pembangunan infrastruktur telekomunikasi ini disebut Yetty dapat meningkatkan ketahanan nasional, karena menunjuang operasional TNI dalam berkomunikasi.
Telkomsel mengklaim kini ada 441 BTS di pulau dan wilayah perbatasan negara, seperti Pulau Laut di Natuna berbatasan dengan Vietnam, Pulau Kisar perbatasan Timor Leste, Sei Nyamuk Nunukan dan Entikong perbatasan Malaysia, Pulau Breueh di Aceh berbatasan dengan Thailand, Marore dan Miangas perbatasan Filipina, Pulau Rote dan Sabu berbatasan dengan Australia, serta Papua berbatasan dengan Papua Nugini.
Tahun lalu, Telkomsel mengklaim telah menambah lima BTS di wilayah perbatasan Indonesia–Malaysia di Kalimantan, yaitu di daerah Tiong Ohang, Long Layu, Agung Baru, Long Apari dan Long Lunuk.
 Pejabat Bupati Belu Wilhelmus Fony, Executive Vice President Telkomsel Area Jawa Bali Yetty Kusumawati, Dansatgas Pamtas RI-RDTL Yonif 514 Raiders Kostrad Letkol Inf. Muhammad Nas, dan Komisaris Independen Telkom Pamiati Pamela Johanna Waluyo. (Dok. Telkomsel) |
(adt/tyo)