Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa kali Google dinobatkan sebagai kantor terbaik bagi karyawan. Maka tak mengherankan bahwa banyak orang di seluruh dunia berbondong-bondong ingin bekerja di perusahaan raksasa internet tersebut.
Google memang terbuka untuk semua golongan dan ras, namun dalam laporan demografi asal pekerja yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut nyatanya masih belum ada pemerataan di kantor yang dipimpin Larry Page dan kawan-kawan itu.
Seperti dikutip dari The Guardian, kantor Google di Amerika Serikat di tahun 2014 mempunyai komposisi pekerja kulit putih mencapai 59 persen, sementara ras Asia mengisi 35 persen dari sejumlah jabatan yang ada di Google Paman Sam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agak ironisnya dari 53.600 pekerja Google di Ad adalah hanya 2 persen dari pekerja Google yang merupakan orang-orang kulit hitam dan 3 persen Hispanik. Sementara itu dari jenis kelamin, hanya 18 persen dari pekerjaan teknologi yang diisi oleh wanita namun di awal tahun 2015 naik menjadi 21 persen.
Jumlah tersebut masih tergolong jauh bila dibandingkan dengan semua industri di Amerika Serikat, dimana 12 persen dari angkatan kerja adalah orang kulit hitam dan 14 persen adalah hispanik.
"Indikasi ini menunjukkan kami akan melakukan perubahan namun memang masih membutuhkan waktu," kata Nancy Lee, Vice President of People Operations.
Google dan sebagian rekan-rekan teknologi lainnya telah menuangkan lebih banyak uang ke dalam program kemudi yang diisi oleh perempuan, orang kulit hitam dan Hispanik untuk fokus pada ilmu pengetahuan dan matematika di sekolah.
(tyo/tyo)