Dari Kamera, GoPro Mau Jadi Perusahaan Media

CNN Indonesia
Kamis, 11 Jun 2015 07:03 WIB
Perusahaan yang didirikan oleh Nick Woodman it, ingin memperluas bisnisnya menjadi perusahaan media dan komputasi awan yang menunjang gaya hidup pengguna.
GoPro berencana mempeluas bisnisnya menyediakan layanan komputasi awan dan menjadi perusahaan media. (Dok. Picjumbo/Viktor Hanacek)
Jakarta, CNN Indonesia -- GoPro tidak hanya ingin dikenal sebagai produsen kamera aksi. Lebih dari itu, perusahaan yang didirikan oleh Nick Woodman itu, ingin memperluas bisnisnya menjadi perusahaan media yang menunjang gaya hidup.

GoPro berencana menyediakan layanan komputasi awan (cloud computing) yang lebih mudah agar pengguna dapat membagikan rekaman foto dan videonya dari hasil tangkapan kamera GoPro.

Dengan cara tersebut GoPro juga akan memperkaya diri dari sisi konten, bukan sekadar peranti keras kamera dan aksesori lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: GoPro Bikin Pesawat Tanpa Awak

Selama ini pengguna GoPro harus secara manual mentransfer rekaman dari kartu eksternal MicroSD di perangkat GoPro ke ponsel pintar melalui koneksi Wi-Fi.

Dalam wawancara dengan Tech Crunch, Woodman menyesalkan konten di perangkat GoPro yang seakan "terjebak" dan sulit untuk dibagikan ke media sosial. Dia mengakui punya masalah serius dengan hal itu.

"Segera setelah saya menjadi ayah saya tidak punya banyak waktu untuk mengelola konten. Kami seperti meninggalkan pelanggan kami di hutan gelap," ujarnya.

Saat ini, menurut Woodman, layanan komputasi awan GoPro masih dalam tahap pengembangan awal. Ia sangat menanti agar layanan tersebut segera rampung dan menjadi perusahaan media dengan konten yang kaya.

GoPro memiliki rencana, setelah foto atau video diambil dengan kamera, segera konten tersebut terunggah otomatis ke layanan komputasi awan. Hal ini akan meminimalkan tugas manual mentransfer konten oleh pengguna dari kartu MicroSD ke ponsel pintar atau komputer pribadi.

Woodman pun mengungkap rencana mungkin bakal ada fitur yang membuat video panjang dapat dipotong-potong yang jika diterapkan, bisa memfasilitasi kemudahan untuk pengguna dalam mengelola konten.

Ia memandang hal ini relevan agar rekaman tidak terjebak di MicroSD sampai pemilik memutuskan untuk melakukan sesuatu dengan konten mereka.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER