Intel akan Investasi di Perusahaan Digital Kaum Minoritas

Aditya Panji | CNN Indonesia
Kamis, 11 Jun 2015 10:58 WIB
Intel berjanji mengikutsertakan perusahaan yang dipimpin oleh perempuan dan kaum minoritas sebagai bagian dari target investasi dalam beberapa tahun ke depan.
Intel akan menargetkan perusahaan rintisan yang dipimpin oleh perempuan dan kaum minoritas sebagai target investasinya untuk menciptakan keragaman. (REUTERS/Rick Wilking)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menindaklanjuti janjinya mengeluarkan dana US$ 300 juta untuk berinvestasi di perusahaan rintisan (startup) digital selama lima tahun ke depan, Intel berjanji mengikutsertakan perusahaan yang dipimpin oleh perempuan dan kaum minoritas sebagai bagian dari target investasinya.

Intel Capital, perusahaan modal ventura milik Intel, berkata bakal mengalokasikan US$ 125 juta selama beberapa tahun ke depan untuk membawa keragaman dalam portofolio startup-nya.

Langkah itu diambil setelah banyak perusahaan teknologi di Amerika Serikat menghadapi kritik keras yang selalu mempekerjakan laki-laki dan orang kulit putih. Hal ini disebut menghambat iklim persaingan antar pekerja, mempersulit kaum perempuan dan kaum minoritas bekerja di industri teknologi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Pertama di Dunia, Komputer Kecil Rp 100 Ribuan

Padahal, banyak pihak menilai keragaman akan membuat sebuah perusahaan lebih kuat, lebih inovatif, dan mampu mempersatukan mencapai satu nilai.

Upaya produsen prosesor untuk berinvestasi di perusahaan yang dipimpin perempuan dan kaum minoritas ini, bakal dipelopori oleh Lisa Lambert, seorang Amerika Serikat yang menjabat sebagai direktur pelaksana Intel Capital.

Ia dan tim telah menghabiskan US$ 16,7 juta pada empat investasi awal, termasuk salah satunya perusahaan yang dipimpin oleh perempuan.

Pendanaan dari Intel telah mengalir ke perusahaan CareCloud yang menyediakan layanan kesehatan asal Miami, AS. Lambert berkata kepada Reuters, perusahaan ini setengah dari total karyawannya diisi oleh perempuan dan Hispanik.

Kemudian ada pula Mark One, produsen teknologi yang mampu mengevaluasi kalori dan kandungan gizi pada minuman yang dituang ke cangkir pintar buatan mereka. Lambert berkata, tiga orang Afrika-Amerika dududk di staf eksekutif Mark One.

Perusahaan Intel yang berbasis di Amerika Serikat memiliki 51.118 karyawan. Sebanyak 24 persen di antaranya adalah perempuan, 31 persen orang Asia, delapan persen Hispanik dan Latin, serta empat persen Amerika-Afrika. (adt/eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER