Jakarta, CNN Indonesia -- Teknologi membuat karyawan bisa melakukan pekerjaan di mana saja, tak harus ke kantor. Selain itu aktivitas ini ternyata juga mengurangi risiko stres karyawan.
Berdasarkan paparan riset Dell Global Evolving Workforce 2014 yang diselenggarkan Dell dan Intel, bekerja di luar kantor memberika banyak manfaat seperti jam tidur yang lebih lama, tak perlu buang waktu di jalan yang penuh kemacetan dan 46 persen dari korespoden yang ikut riset tersebut mengaku lebih sedikit stres.
Kerja di dalam kantor juga tak melulu membuat karyawan lebih produktif dan nyaman. Secara global, ada 48 persen karyawan mengaku merasa terganggu bekerja di kantor dan akhirnya membuat satu dari lima orang menggunakan headphone atau earphone saat bekerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lingkungan kantor juga dianggap tidak meningkatkan komunikasi interpersonal. Berdasarkan riset tersebut, 51 persen pekerja mengaku lebih banyak berkomunikasi dengan rekannya melalui aplikasi pesan instan ketimbang berbicara langsung.
Tapi tak semua orang setuju dengan hal itu. Perusahaan di Tiongkok, India, dan Turki percaya bahwa bekerja di ruma belum tentu memberikan nilai yang positif, baik dari sisi produktivitas atau juga sikap karyawan.
"Banyak pekerjaan sebetulnya sudah bisa dikerjakan dari rumah seperti marketing sales, industri media, sampai konsultan karena peran device dan internet," ujar Pakar SDM dan Karir, Timotius Oyong.
“Namun mereka (perusahaan) belum semuanya bisa menerapkan sistem kerja seperti itu karena belum ada tools yang bisa memantau seberapa jauh produktivitas karyawannya di luar kantor,” Timotus memaparkan lebih lanjut.
Timotius menganggap mobilitas karyawan di luar kantor seharusnya sudah bisa menjadi sebuah tren baru yang disebabkan oleh kemajuan teknologi.
Bagaimana tidak, secara global ada 76 persen karyawan mengakui teknologi mempengarui cara mereka bekerja sejak sepanjang tahun lalu. Sayangnya, belum semua perusahaan bisa menerima perubahan kultur tersebut.
(eno)