Jakarta, CNN Indonesia -- Gedung Putih mengatakan pada Jumat (12/6), bahwa mereka tidak bisa mengkonfirmasi laporan yang menyatakan data 14 juta pegawai negeri sipil Amerika Serikat yang masih aktif dan pensiunan telah dicuri oleh peretas dalam serangan siber baru0baru ini.
Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan saat ini penyelidikan soal kasus ini masih berlanjut.
Pekan lalu, pemerintah mengatakan ada aktivitas mencurigakan di sistem informasi mereka sejak April tahun ini yang membuat data empat juta pegawai negeri sipil setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jaringan sistem komputer yang dibobol adalah milik Kantor Manajemen Personel (OPM) dan pusat data Kementerian Dalam Negeri. Namun tidak disebutkan apakah ada lembaga lainnya yang terdampak.
OPM akan menghubungi empat juta pegawa yang datanya dicuri dan mereka juga akan diawasi.
Peristiwa kali ini disebut sebagai pencurian data pemerintah Negeri Paman Sam terbesar sepanjang sejarah. Negara menuduh China di balik peretasan ini dan penyelidikan untuk membuktikan tuduhan tersebut tengah dilakukan.
(adt)