Jakarta, CNN Indonesia -- Google masih akan menghadirkan sekuel dari Nexus tahun ini. Tak tanggung-tanggung, tidak hanya satu seri yang akan dijual, namun dua Nexus sekaligus bakal diumbar oleh Google. Dua Nexus, maka dua produsen ponsel pula yang akan digandeng oleh raksasa perusahaan teknologi ini.
Menurut desas-desus yang beredar, Google telah memilih LG dan Huawei untuk membuat ponsel Nexus terbaru miliknya tersebut. Bahkan bocoran soal kodenama ponsel itu sempat beredar, nanti Nexus besutan LG akan bernama Bullhead, sementara Huawei Angler adalah Nexus yang dibuat di Tiongkok.
Soal spesifikasi, seperti dikutip dari Androidpolice, LG Bullhead akan mengusung 5,2 inci dengan baterai 2.700 mAh. Ponsel ini juga akan dipasangkan dengan prosesor Snapdragon 808.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu kelebihan lainnya adalah LG Bullhead ini akan mempunyai modul kamera tiga dimensi (3D) dan termasuk fitur pemindai sidik jari. Selebihnya, belum ada spesifikasi yang bisa diumbar dari Bullhead ini.
Sementara Huawei Angler mempunyai bentang layar yang sedikit lebih besar dari LG Bullhead, tepatnya 5,7 inchi. Sementara baterainya juga membesar dengan daya 3.500 mAh. Organ dalamnya, Huawei memasang Nexus ini dengan prosesor 810.
Soal Huawei Angler, ada kabar angin bahwa produsen ini sudah masuk ke dalam tahap produksi. Ada kemungkinan Huawei Angler akan diumumkamkan secara resmi pada akhir tahun 2015 atau tepatnya di bulan Oktober.
Sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan The Verge, CEO Huawei Consumer Division Richard Yu memberi tanda bahwa Huawei ingin sekali masuk ke pasar Amerika Serikat bersama Google.
Yu mengatakan bahwa Google perlu digandeng untuk menepis kekhawatiran bahwa vendor asal Tiongkok yang masuk ke pasar AS akan melakukan mata-mata bagi pemerintah pusat. Jelas, hal itu langsung ditepis oleh Huawei.
"Di AS kita harus melakukan beberapa kompromi untuk menghindari kekhawatiran," kata Yu.
"Tidak ada alasan. Jika Anda memiliki masalah Anda dapat memeriksa dengan Google. Pelanggan Amerika percaya Google sehingga mereka bisa mempercayai Huawei."
(tyo/eno)