Jakarta, CNN Indonesia -- Teror virus penyandera yang belakangan ini cukup meresahkan tampaknya akan segera hilang. Pembuatnya membeberkan bagaimana mengatasi virus tersebut.
Malware
ransomware Locker beraksi dengan mengenkripsi seluruh file korbannya, sehingga file tersebut tak bisa diakses sama sekali.
Para korban yang berusaha membuka malah diminta untuk membayar sejumlah tebusan kepada pemilik program tersebut. Tebusan biasanya diminta dikirim dalam bentuk bitcoin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Malware ini sudah tersebar di seluruh dunia, Indonesi juga merupakan salah satu sasarannya. Bahkan salah satu pembaca CNN Indonesia pernah menuturkan pengalamannya saat terjangkit program jahat itu. (
Baca: Virus Penyandera Data Komputer Makan Korban di Indonesia)
Namun secara mengejutkan, pembuat program jahat tersebut berbaik hati. Pada situs Pastebin ia mengumumkan soal ketersediaan 'obat' virus tersebut yang dibagikan secara gratis.
"Saya adalah pemilik
ransomware Locker, dan saya minta maaf atas apa yang sudah terjadi. Saya tak benar-benar berniat menyebarkan ini," katanya.
"Saya mengunggah database di mega.co.nz yang berisikan alamat bitcoin, public key dan private key dalam bentuk CSV," lanjut tulisan seseorang yang tak diketahui identitasnya itu.
Menurut Antivirus expert Vaksincom, Alfons Tanujaya, file tersebut adalah kunci untuk membebaskan semua file yang sebelumnya dienkripsi oleh
ransomware Locker. Pengguna juga bisa mendapatkan gratis memalui tautan
berikut ini.
"Saya sudah tes program deskripsi tersebut berjalan dengan baik, dan berhasil mendekripsi data yang sebelumnya dienkripsi," kata Alfons, kepada CNN Indonesia.
Namun perlu diketahui bahwa obat tersebut hanya berlaku untuk virus penyandera jenis Locker, sedangkan untuk varian lain seperti CTBLocker, Alphacrypt, Cryptowall atau PCLock masih belum ditemukan penangkalnya.