Kisah Rindu Anak Astronaut
CNN Indonesia
Senin, 22 Jun 2015 14:48 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Anak perempuan bernama Charlotte Kelly mulai dikenal oleh publik. Bagaimana tidak, ayahnya tak lain adalah astronaut yang sedang mendiami Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) selama setahun ke depan, Scott Kelly.
Kepada media Time, Charlotte berkisah kembali betapa ia merindukan sang ayah.
Beberapa waktu lalu sebelum libur musim panas sekolah dimulai, Scott menyempatkan diri melakukan obrolan melalui video di kelas Charlotte.
"Tak peduli mau lihat berapa kali, aku tetap tertawa melihat ayah melayang di ruang nol gravitasi dan makan cokelat M&M's yang juga melayang," kisah Charlotte.
Scott sengaja mengadakan video conference bersama para murid di kelas anak perempuannya untuk menjawab semua pertanyaan yang diberikan kepadanya tentang luar angkasa.
Kemudian, beberapa hari lalu, Charlotte bersama ibunya dan keluarga teman sekolahnya, Joe, menghadiri pesta pantai. Sekitar pukul 21.10 waktu setempat saat mereka tengah memandang langit yang gelap, Charlotte mengaku melihat ISS terbang melintas.
"Seperti bintang yang sangat terang, namun bergerak melintasi langit. Selama empat menit menyaksikan angkasa, saya sadar bahwa saya sangat merindukan ayah," katanya lagi.
Empat hari sebelum Scott meluncur ke antariksa, Charlotte bersama saudara kandungnya, Samantha, dan sejumlah teman serta keluarga, pergi menuju Baikonur, Kazakhstan. Tepatnya tanggal 24 Maret 2015.
Charlotte bahkan mengaku kala itu perasaannya berkecamuk lantaran membayangkan sang ayah diterbangkan ke luar Bumi untuk satu tahun lamanya.
Dalam misi bernama One-Year Mission, Scott bersama rekannya, Mikhail Kornienko dari Rusia akan melakukan uji coba mengetahui bagaimana tubuh manusia jika tinggal dalam waktu panjang di luar angkasa dengan kondisi nol gravitasi.
Selain kondisi fisik, dari misi ini juga akan diketahui bagaimana kondisi psikologis dan biomedis jika berada lama di luar angkasa.
Badan antariksa Amerika Serikat dan Rusia mengatakan data ini akan sangat berharga mengingat keduanya punya misi besar mengirim manusia ke planet Mars.
Kepada media Time, Charlotte berkisah kembali betapa ia merindukan sang ayah.
Beberapa waktu lalu sebelum libur musim panas sekolah dimulai, Scott menyempatkan diri melakukan obrolan melalui video di kelas Charlotte.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Scott sengaja mengadakan video conference bersama para murid di kelas anak perempuannya untuk menjawab semua pertanyaan yang diberikan kepadanya tentang luar angkasa.
"Seperti bintang yang sangat terang, namun bergerak melintasi langit. Selama empat menit menyaksikan angkasa, saya sadar bahwa saya sangat merindukan ayah," katanya lagi.
Empat hari sebelum Scott meluncur ke antariksa, Charlotte bersama saudara kandungnya, Samantha, dan sejumlah teman serta keluarga, pergi menuju Baikonur, Kazakhstan. Tepatnya tanggal 24 Maret 2015.
Charlotte bahkan mengaku kala itu perasaannya berkecamuk lantaran membayangkan sang ayah diterbangkan ke luar Bumi untuk satu tahun lamanya.
Dalam misi bernama One-Year Mission, Scott bersama rekannya, Mikhail Kornienko dari Rusia akan melakukan uji coba mengetahui bagaimana tubuh manusia jika tinggal dalam waktu panjang di luar angkasa dengan kondisi nol gravitasi.
Selain kondisi fisik, dari misi ini juga akan diketahui bagaimana kondisi psikologis dan biomedis jika berada lama di luar angkasa.
Badan antariksa Amerika Serikat dan Rusia mengatakan data ini akan sangat berharga mengingat keduanya punya misi besar mengirim manusia ke planet Mars.
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK