Jakarta, CNN Indonesia -- Pesawat antariksa Dawn milik badan antariksa Amerika Serikat, NASA, sejak Februari 2015 lalu berhasil merekam cahaya misterius di planet kerdil Ceres yang berada di antara Mars dan Jupiter. Sejak itu, para ilmuwan terus memerhatikan sumber cahaya di Ceres.
Gambar itu ditemukan di kawah yang lebarnya sekitar 90 kilo meter, terdiri atas beberapa tempat. Namun, sejauh ini foto tersebut belum memecahkan misteri asal tempat dan komposisi.
NASA berpendapat ada material sangat reflektif yang membuat cahaya tersebut, seperti es dan mungkin garam, tetapi para ilmuwan sedang mempertimbangkan opsi lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga:
Cahaya Misterius Terlihat Jelas di Planet Kerdil CeresFoto-foto terbaru diambil pesawat antariksa Dawn pada 9 Juni dari jarak 4.400 kilo meter dari permukaan Ceres. Foto terbaru menunjukkan ada gunung curam di planet itu dan terdapat banyak kawah di sana.
"Permukaan Ceres telah mengungkapkan banyak fitur menarik dan unik. Misalnya, satelit-satelit alami yang dingin di luar tata surya memiliki kawah dengan lubang-lubang pusat, tetapi Ceres punya kawah besar yang banyak," kata wakil peneliti utama Dawn, Carol Raymond, dari NASA Jet Propulsion Laboratory di Pasadena, California, AS.
"Ini dan fitur lain akan memungkinkan kita memahami struktur Ceres karena kita tidak bisa merasakannya langsung," tambahnya.
Misi Dawn yang bernilai US$ 466 juta, diluncurkan pada September 2007 untuk memantau sejumlah objek di sabuk asteroid antara orbit Jupiter dan Mars. Ia mengamati dua planet kerdil yang dinilai masih utuh, yaitu Ceres dan Vesta untuk mengetahui asal-muasal terbentuknya tata surya.
Pesawat Dawn mengorbit di Vesta sejak Juli 2011 sampai September 2012. Kemudia ia mendekati Ceres dan mendekat pada Maret 2015 yang menjadi pesawat antariksa pertama pengorbit planet kerdil serta jadi yang pertama mengelilingi dua benda di luar sistem Bumi-Bulan.
Dawn akan lebih mendekat di jarak 1.450 kilo meter pada Agustus mendatang dan akan mengakhiri misinya pada Juni 2016 di ketinggian 375 kilo meter dari permukaan Ceres.
 Terlihat ada sejumlah cahaya dari beberapa titik lokasi. (NASA/JPL-Caltech/UCLA/MPS/DLR/IDA) |
(adt/eno)