Jakarta, CNN Indonesia -- Pesawat antariksa nirawak Dragon SpX-7 dengan roket pendorongnya Falcon 9 secara mengejutkan meledak sesaat mengudara di angkasa setelah lepas landas dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat pada Minggu kemarin (28/6).
Pesawat SpaceX tersebut ditugaskan membawa pasokan persediaan untuk para astronaut ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) seperti makanan, cadangan kesehatan, perangkat keras, bahan ilmiah, dan perlengkapan spacewalk. Nahas, properti dari perusahaan milik Elon Musk tersebut mengalami kesalahan teknis dan akhirnya meledak.
"Kami telah lepas landas," kicau NASA di akun resmi Twitternya lengkap dengan peluncuran pesawat SpaceX sekitar pukul 10.22 waktu setempat.
Tak lama kemudian, masih melalui Twitter, badan antariksa AS itu kembali berkicau, "ada yang salah dari peluncuran. @SpaceX sedang mengevaluasi status misi ini."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah kicauannya itu, NASA pun mengkonfirmasi bahwa wahana antariksa Dragon SpX-7 itu mengalami kerusakan.
Adapun video diunggah ke Instagram oleh nama pengguna @airlineflyer yang memperlihatkan pesawat SpaceX tersebut meledak. Puing-puingnya pun dilaporkan berjatuhan di Lautan Atlantik.
Dragon SpX-7 dan roket Falcon 9 meledak setelah dua menit 19 detik meluncur di udara.
"Kami kecewa dengan hilangnya SpaceX yang membawa misi kargo untuk memasok ke Stasiun Luar Angkasa Internasional," kata pejabat NASA Charles Bolden dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan dua jam setelah kegagalan peluncuran.
Bolden kemudian meyakinkan bahwa para astronaut di ISS tetap aman dengan persediaan yang masih memadai untuk beberapa bulan ke depan.
Sementara staf senior NASA, William Gerstenmaier mengatakan, "Hal ini menunjukan bahwa kami memiliki tantangan sendiri di dalam teknis dan penerbangan antariksa secara keseluruhan."
 Sesaat Falcon 9 lepas landas (REUTERS/Scott Audette) |
Dalam konferensi pers, Gerstenmaier menambahkan, NASA dan SpaceX akan menjadwalkan penerbangan selanjutnya pada 3 Juli 2015 besok.
Bagi dunia penerbangan ruang angkasa, ini merupakan kegagalan peluncuran roket ke ISS yang ketiga sejak tahun lalu dan yang kedua selama berturut-turut.
Oktober 2014 lalu, roket Antares milik perusahaan Orbital Sciences meledak di fasilitas peluncuran. Dua bulan lalu, badan antariksa Rusia Roscosmos juga gagal mengirim kargo ke ISS karena roket berputar tak terkendali dan akhirnya terbakal di atmosfer Bumi.
Falcon 9 kali ini turut membawa dua perangkat kacamata hologram HoloLens buatan Microsoft. Teknologi itu rencananya mau dimanfaatkan NASA untuk mendukung jalur komunikasi astronaut di ISS dan tim teknisi di Bumi dalam menggantikan instruksi secara verbal dengan ilustrasi holografik di lingkungan sekitar astronaut.
(tyo)