Dituduh Kampanye Hitam Serang Lazada, Elevenia Bicara

Aditya Panji | CNN Indonesia
Kamis, 02 Jul 2015 08:03 WIB
Elevenia membantah telah melakukan kampanye hitam terhadap Lazada Indonesia. Apa yang dialami karyawan Elevenia murni pengalaman personal berbelanja di Lazada.
Ponsel pintar Apple iPhone 6 Plus. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan e-commerce Elevenia membantah pihaknya telah melakukan kampanye hitam terhadap Lazada Indonesia dengan cara membuat skenario seorang karyawan membeli ponsel Apple iPhone 6 Plus di platform kompetitornya dan akhirnya hanya menerima paket berisi sabun mandi padat.

Vice President Marketing Division Elevenia, Madeleine Ong De Guzman menegaskan, apa yang dialami karyawannya adalah murni "pengalaman personal" yang berbelanja di platform Lazada Indonesia.

"Kami tidak lakukan kampanye hitam, itu bukan black propaganda," ujar Madeleine saat ditemui di Jakarta, Selasa (1/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengaku telah menghubungi manajemen Lazada Indonesia untuk menjelaskan peristiwa sebenarnya dan mengklarifikasi tudingan kampanye hitam yang ramai dibicarakan di media sosial.

"Saya telah menghubungi representatif Lazada Indonesia via telepon untuk bicara baik-baik. Ini adalah pengalaman personal karyawan kami. Tidak ada kampanye hitam," ucap Madeleine, yang warga negara Filipina dan sudah lima tahun bekerja di Jakarta.

Baca juga: RPP E-commerce Cegah Transaksi Beli iPhone Terima Sabun

Manajemen Elevenia mengaku telah meminta keterangan dari karyawan yang bersangkutan atas peristiwa ini.

Tudingan Elevenia berada di balik insiden ini datang setelah para pengguna Internet mengetahui bahwa pihak pembeli adalah pekerja Elevenia. Tudingan ini ramai dibicarakan di forum digital Kaskus yang dipublikasi oleh pengguna dengan nama "mendadakaskus" dengan judul "Yang Beli iPhone Dapet Sabun di Laz*da Ternyata Orang El*venia gan."

Kronologi

Karyawan Elevenia, Danis Darusman, yang menjabat sebagai Merchandise Manager, dalam kicauan di akun Twitter-nya mengatakan bahwa ia telah memesan dan melunasi pembelian iPhone 6 Plus di Lazada pada 23 Juni 2015 dengan nomor pesanan #377954652.

Pesanan tiba pada 26 Juni 2015 namun bentuk dan beratnya tidak seperti kotak iPhone. Kemasan pun disebut Danis kurang baik.

Tanggal 28 Juni ia komplain via Twitter dan menyolek akun Twitter resmi Lazada, @LazadaID, namun tak ada respons. Keesokan harinya ia mengirim email ke layanan pelanggan Lazada untuk menjelaskan kronologi.

Ia kemudian dihubungi oleh RPX selaku perusahaan logistik yang mengirim paket dari penjual yang memanfaatkan platfom Lazada menuju alamat tujuan Danis.

"29 Juni 2015 sore, pukul 17.30, 3 orang RPX datang ke kantor saya untuk sama-sama melihat dan membuka paket pesanan tadi," tulis Danis. Ia bersama petugas RPX membuka paket tersebut dan kegiatan ini terekam video. Di sana terlihat isi dari paket itu adalah sabun mandi padat merek Nuvo dengan kemasan warna hijau. Danis kemudian mempublikasi rekaman video itu di jejaring sosial Path.

Video tersebut juga dipublikasi Danis di akun Twitter-nya. Masih di hari yang sama, pukul 20.12 WIB, PR Manager Lazada Indonesia, Tania Amalia, menghubungi Danis dan keduanya berkomunikasi lewat email. Tania mengatakan pihak Lazada akan segera melakukan investigasi atas pesanan Danis.

"Saya menulis complain kemarin murni karena pengalaman saya sebagai customer dari @LazadaID," tulis Danis.

Dibeli lewat merchant

Kepada CNN Indonesia, Tania berkata bahwa telah melacak pesanan dan diketahui pembelian itu dilakukan Danis terhadap merchant (pedagang) yang memanfaatkan platform Lazada Indonesia untuk berjualan secara elektronik.

Tania enggan menyebut nama pedagang tempat Danis membeli produk karena pihak Lazada masih melakukan penyelidikan, termasuk melacak pihak jasa pengiriman.

"Kami belum bisa bilang kesalahan ini ada di merchant atau ada di pihak lain. Sekarang kita sedang lacak pengirimannya untuk diketahui kesalahannya ada di mana," tutur Tania.

(adt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER